Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Foto Viral Bupati Luwu Utara Indah Putri Naik Motor Trail Terobos Jalan Berkubang

Kompas.com - 14/06/2020, 10:01 WIB
Amran Amir,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

LUWU UTARA, KOMPAS.com - Viral di media sosial foto Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani menerobos medan berlumpur dengan menaiki motor trail.

Mengenakan vest dan kacamata hitam, Indah juga tampak membawa sejumlah barang yang diikat di atas motor.

Terkait fotonya yang viral, Indah menjelaskan bahwa saat itu dia sedang mengantarkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) ke sejumlah desa terpencil di Kecamatan Seko.

Hal itu dilakukan untuk memastikan pembagian bantuan tepat sasaran.

Baca juga: Hasil Rapid Test Pria Ini Reaktif Hamil, Gugus Tugas: Kami Akui Salah

Untuk sampai ke Kecamatan Seko, Indah mengendarai sepeda motor dengan menempuh waktu hingga sembilan jam,

Indah melewati jalan berkubang dan sebagian tertutup bongkahan longsoran karena intensitas hujan yang cukup tinggi.

Baca juga: Geger Pernikahan Sejenis, Ketahuan Saat Tamu Undangan Curiga Perawakan Pengantin Pria seperti Wanita

Dalam perjalan, Indah sesekali harus berjalan kaki di pinggiran tebing gunung.

Ia juga bertemu dengan sejumlah tukang ojek dengan membawa barang yang penuh di atas kendaraan.

“Saya menghampiri tukang ojek itu dan menanyai apa saja yang ia bawa. Ternyata ia membawa barang berupa bensin, garam, dan barang kebutuhan rumah tangga setiap hari,” kata Indah saat dikonfirmasi, Sabtu (13/6/2020).

Bupati Kabupaten Luwu Utara Indah Putri Indriani mengelilingi beberapa desa di Kecamatan Rampi. Ia  menggambarkan kondisi jalan setiap desa yang dilaluinya. Akses jalan menuju desa yang satu ke desa lainnya menjadi perhatian.Dok. Kabupaten Luwu Utara Bupati Kabupaten Luwu Utara Indah Putri Indriani mengelilingi beberapa desa di Kecamatan Rampi. Ia menggambarkan kondisi jalan setiap desa yang dilaluinya. Akses jalan menuju desa yang satu ke desa lainnya menjadi perhatian.
Indah kemudian mencoba mengendarai kendaraan ojek yang penuh dengan barang.

“Bayangkan yah, menjaga bebannya saja sudah luar biasa. Berat kendaraan dengan barang dan pengendara lebih dari seratus kilogram. Ternyata semakin berat semakin bagus,” ucap Indah.

Untuk memantau pembagian BLTDD, Indah mengunjungi enam desa dari 12 desa di Kecamatan Seko.

 

Rombongan bergerak ke perbatasan antara Kecamatan Seko dan Kecamatan Rampi, tepatnya di Desa Taloto yang dihuni sekira 319 kepala keluarga.

"Kondisi medan yang cukup berat tidak menyurutkan niat kami untuk sampai ke desa ini dan menemui masyarakat yang sudah menunggu. Meski pandemi, kita harus memastikan bahwa pelayanan kepada masyarakat tidak berhenti. Sebab pemerintah menjadi garda terdepan sekaligus benteng terakhir dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara," ujar Indah.

Indah berpesan kepada warga di desa yang pertama dia datangi untuk membelanjakan bansos di dalam desa guna memenuhi kebutuhan pokok.

Dalam perjalanan ke sejumlah desa, Indah merasakan betul sulitnya akses warga di Luwu Utara. 

Untuk itu pihaknya akan mempercepat proses pembangunan jalan agar ekonomi masyarakat di perdesaan bisa segera berputar. 

Ruas jalan Kecamatan Seko terbagi dalam tiga wilayah besar, yakni ibu kota atau Seko Padang yang terdapat enam desa di dalam. Dari ibu kota kabupaten ditempuh dengan jarak 149,5 kilometer.

 

Kemudian dari ibu kota menuju ke Parahaleang perbatasan dengan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah yang jaraknya sekitar 80an kilometer yang masih menjadi kewenangan pemerintah Kabupaten Luwu Utara. 

“Sementara kalau yang ke Seko tengah dengan jumlah tiga desa yang ruas jalannya dari Kecamatan Sabbang, Talang, dan Sae itu masih menjadi kewenangan pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan,” jelas Indah.

Untuk ruas jalan ke Seko Lemo dari Mabusa ke Kariango, saat ini sedang dibuka oleh pemerintah kabupaten yang selama tiga tahun ini dibiayai oleh APBD Luwu Utara untuk pembukaan dan pengerasan jalan sepanjang 22 kilometer.

“Yang menjadi pekerjaan rumah kami saat ini adalah bagaimana dari ruas jalan Malimongan sampai ke Ledan. Ledan ini adalah dusun terluar yang berhubungan langsung dengan Kaluppang, Mamuju, Sulawesi Barat. Membuka akses di daerah terpencil bukan persoalan yang mudah dan membutuhkan anggaran yang tidak sedikit,” tutur Indah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com