Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Tewas Membusuk, Pria Tulis Surat Wasiat: Kalau Mati, Utangku Lunas, Aku Sayang Anak dan Istri..

Kompas.com - 14/06/2020, 06:15 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang pria berinisial HM (31) ditemukan tewas menggantung di pohon karet di Dusun Simpi Madya Desa Sungai Ayak, Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, Jumat (12/6/2020).

Polisi menemukan sebuah surat peringatan utang dari salah satu bank dan sepucuk surat wasiat yang ditulis HM sebelum tewas.

Dalam surat tersebut, HM menyebut-nyebut soal utang dan rasa sayangnya terhadap anak istri.

Baca juga: Sebelum Tewas, Montir Sempat Bangun Melepas Benang Layangan yang Jerat Lehernya

Kronologi ditemukannya mayat

IlustrasiWWW.PEXELS.COM Ilustrasi
Kapolres Sekadau AKBP Marupa Sagala mengemukakan, awalnya, Jumat (12/6/2020) sekitar pukul 11.00 WIB seorang warga hendak mengecek kebun karet.

Warga itu pun pergi bersama anaknya ke lahan kebun karet.

Namun setibanya di lokasi, warga mencium bau busuk bersumber dari arah kebun.

"Kemudian ia melihat ke arah kebun dan terkejut melihat sesosok mayat dengan posisi tergantung di salah satu pohon karet," kata Kapolres.

Mayat itu tergantung dengan kondisi membusuk.

Kejadian itu dilaporkan ke Polsek Belitang Hilir.

Baca juga: Mobilnya Jatuh ke Jurang, Pria Ini Malah Temukan Mayat yang Hilang sejak 2 Bulan Lalu

Ilustrasi suratShutterstock Ilustrasi surat

Ditemukan surat wasiat dan surat tagihan utang

Kapolres mengatakan, usai mendapat laporan, petugas menuju lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Dari tubuh HM, polisi menemukan surat peringatan jatuh tempo utang dari sebuah bank serta sepucuk surat wasiat yang diduga ditulis oleh HM.

Dalam suratnya, HM menyebut perihal utang dan keluarganya.

"Kalau aku mati, utangku lunas, aku gantung diri karena tak mampu bayar utang, aku sayang anak dan istri semua saudara dan kerabatku," demikian tertulis di surat tersebut.

Selain surat, polisi juga menyita alat bukti di TKP seperti tali tambang, handuk dan sandal.

Diduga persoalan ekonomi melatarbelakangi HM bunuh diri.

Baca juga: Fakta Oknum Guru Jadi Fotografer Perempuan Bugil, Korban 25 Orang, Beraksi Sejak 2018

Hilang sejak Senin, ditemukan Jumat

Ilustrasi melarikan diri.THINKSTOCKPHOTOS Ilustrasi melarikan diri.
Kapolres mengemukakan, istri HM mengakui bahwa mayat tersebut adalah suaminya.

HM rupanya sudah menghilang sejak Sabtu (8/6/2020).

Ia kemudian malah ditemukan tewas menggantung dan membusuk empat hari kemudian di kebun karet.

"Jadi pada saat ditemukan dalam posisi tergantung itu jasad korban nyaris membusuk, kemungkinan korban meninggal sudah lebih dari dua hari," kata Kapolres.

Ia juga menyatakan tak ada tanda-tanda kekerasan fisik di tubuh korban.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.

Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Surat Wasiat Pria Gantung Diri di Sekadau Kalbar: Kalau Aku Mati Hutang ku Lunas. . .

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com