Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Protes Keberadaan Rumah Terapi Autisme di Gresik, Ini Alasannya

Kompas.com - 13/06/2020, 06:03 WIB
Hamzah Arfah,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Warga juga pernah bertanya tentang metode pengajaran rumah terapi itu. Tapi, pengelola tak pernah memberikan penjelasan.

"Kami sebenarnya sudah coba mempertanyakan, tapi respons dari pengurusnya seperti itu. Pemilik rumah juga tidak pernah memberitahu warga sebelumnya bakal digunakan tempat terapi anak autis. Harusnya mereka juga menyadari itu," terangnya.

Sementara itu, Ketua RT setempat Djoko Sulistyono (55) membenarkan warga di lingkungannya keberatan dengan tempat terapi itu.

Serupa dengan yang diutarakan Suparti, Djoko menyebut warga menilai ada kejanggalan dalam metode yang digunakan pengelola tempat terapi tersebut.

"Kalau yang saya tahu, rumah itu entah itu dikontrakkan atau bagaimana, yang pasti salah satunya digunakan untuk terapi anak autis. Sebagian lagi ada yang digunakan untuk orang indekos," kata Djoko.

Baca juga: Pasar Krempyeng Gresik Ditutup Usai Ada Temuan 10 Positif Corona

Menurut Djoko, pengelola tempat terapi itu belum pernah memberikan izin atau pemberitahuan kepada pengurus RT setempat.

Djoko yang baru menjabat selama dua tahun itu juga pernah menanyakan surat izin tersebut kepada pengurus RT sebelumnya.

"Saya juga sempat tanya kepada RT sebelum-sebelumnya, dan mereka juga menjawab tidak pernah menerima izin tersebut. Kalau orang Jawa itu ya unggah-ungguhnya itu lho mas, baru kemarin saat warga ramai (mempermasalahkan) kami diberi tahu," jelasnya.

Belakangan, warga semakin khawatir karena pandemi virus corona baru atau Covid-19.

"Apalagi warga juga khawatir, di saat pandemi virus corona (Covid-19) kan kita juga harus menerapkan protokol kesehatan. Setahu saya kalau ada orang luar kan harus izin, malah di tempat lain orang dari luar itu kan diperiksa secara ketat, ini malah tidak ada pemberitahuan," kata Djoko.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com