Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Bupati Barito Kuala Stop Kerjasama dengan BPJS Kesehatan | Cara Membedakan Telur Infertil

Kompas.com - 13/06/2020, 06:00 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Bupati Barito Kuala Noormiliyani memutuskan untuk mengakhiri kerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Hal itu dilakukan menyusul adanya kasus salah seorang warganya yang ditolak biaya pengobatannya oleh BPJS.

Padahal, salah seorang warganya tersebut diketahui sedang kritis karena mengalami penyakit bocor jantung.

Sementara di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, warga dihebohkan dengan beredarnya telur infertil.

Telur infertil sejatinya adalah telur yang digunakan untuk bibit ternak ayam.

Namun karena gagal menetas, belakangan justru ada oknum tak bertanggung jawab yang menjualnya dengan harga murah.

Padahal telur jenis tersebut tidak layak untuk dikonsumsi.

Terkait dengan hal itu, Satgas Pangan Kota Tasikmalaya beberkan sejumlah cara untuk mengenali telur infertil kepada masyarakat.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca di Kompas.com.

Berikut ini lima berita populer nusantara selengkapnya:

1. Bupati Barito Kuala hentikan kerjasama dengan BPJS

Logo BPJS KesehatanDok. BPJS Kesehatan Logo BPJS Kesehatan

Bupati Barito Kuala Noormiliyani geram dengan layanan BPJS Kesehatan.

Hal itu menyusul dengan adanya kasus salah seorang warganya yang masih balita ditolak biaya pengobatannya oleh BPJS Kesehatan.

Padahal, balita tersebut diketahui sedang kritis karena menderita bocor jantung.

Karena adanya kejadian itu, Noormiliyani akhirnya memutuskan kerjasama dengan BPJS Kesehatan.

"BPJS seperti tidak ada rasa kemanusiaan, saya sendiri menangis melihat apa yang diderita bocah dengan bawaan penyakit jantung bocor. Mengapa mereka seakan tidak iba?" jelas Noormiliyani dalam keterangan resminya, Kamis (11/6/2020).

Baca juga: Balita Bocor Jantung Tak Dilayani, Bupati Barito Kuala Stop Kerja Sama dengan BPJS

2. Cara mengenali telur infertil

Satgas Pangan Kota Tasikmalaya mendapati penjual telur infertil yang selama ini bebas menjual kepada konsumen di wilayah Pasar Induk Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Selasa (9/6/2020).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Satgas Pangan Kota Tasikmalaya mendapati penjual telur infertil yang selama ini bebas menjual kepada konsumen di wilayah Pasar Induk Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Selasa (9/6/2020).

Temuan kasus penjualan telur infertil di Kota Tasikmalaya menjadi perhatian sejumlah pihak.

Pasalnya, telur yang diperjualbelikan tersebut sebenarnya tak layak konsumsi.

Lantaran telur itu sejatinya untuk bibit, namun gagal menetas.

Menyikapi hal itu, salah seorang petugas Satgas Pangan Kota Tasikmalaya Wilda Ardiansyah memberikan sejumlah cara kepada masyarakat untuk mendeteksi telur infertil.

Beberapa cara mengenali telur infertil itu di antaranya adalah harganya cenderung lebih murah, warna telur terlihat lebih putih dan kuning telur tidak sempurna.

Baca juga: Cara Mudah Membedakan Ciri Telur Infertil yang Bahaya Dikonsumsi

3. "Tak Ada Corona di Surabaya..."

Alissa Eckert dan Dan Higgins, ilustrator dari Centers for Disease Control and Prevention, diminta untuk membuat ilustrasi virus corona yang mampu menarik perhatian publik.the new york times Alissa Eckert dan Dan Higgins, ilustrator dari Centers for Disease Control and Prevention, diminta untuk membuat ilustrasi virus corona yang mampu menarik perhatian publik.

Aksi seorang seniman berinisial TM menghebohkan warga Surabaya.

Pasalnya, dalam rekaman video yang viral di media sosial tersebut, TM mengatakan virus corona tidak ada.

Ia justru menilai virus corona selama ini hanya akal-akalan pemerintah untuk memanfaatkan anggaran.

"Kalau ada yang masih terpapar, saya akan bertanggung jawab. Saya akan mencoba, saya akan datang ke rumah sakit kalau diminta pemerintah. Saya akan menyedot Covid-19. Kalau saya tidak mati, berarti sudah tidak ada corona," ujar TM.

Terkait pernyataannya itu, TM akhirnya dipanggil Polda Jawa Timur.

 

Hanya saja sampai saat ini yang bersangkutan masih dilakukan pemeriksaan.

Baca juga: Tak Ada Corona di Surabaya, Saya Akan Hirup Mulut Pasien Covid-19 di Rumah Sakit

4. Pengendara motor tewas tersayat benang layangan

Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara kasus tewasnya pengendara motor setelah lehernya tersayat benang layangan di Jalan Tangkuban Perahu tepatnya di depan Kantor Pos Mojosongo, Solo, Jateng, Jumat (12/6/2020).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara kasus tewasnya pengendara motor setelah lehernya tersayat benang layangan di Jalan Tangkuban Perahu tepatnya di depan Kantor Pos Mojosongo, Solo, Jateng, Jumat (12/6/2020).

Seorang warga di Solo, Jawa Tengah, bernama Yohanis Budi Santoso (21), tewas setelah lehernya tersayat benang layangan.

Peristiwa naas itu terjadi pada Kamis (11/6/2020).

Saat itu dirinya sedang mengendarai sepeda motor.

Namun, tak sengaja saat melintas di Jalan Tangkuban Perahu, Mojosongo, justru lehernya tersayat benang layangan yang melintang di jalan.

Akibatnya, urat lehernya putus dan meninggal dunia.

"Saat itu korban sempat bangun melepas benang layangan yang mengikat lehernya. Karena darah dari leher terus keluar, tidak kuat, korban terjatuh lagi," kata saksi mata Agus (33) saat ditemui tak jauh dari lokasi kejadian di Mojosongo, Solo, Jawa Tengah, Jumat (12/6/2020).

Baca juga: Pengendara Motor di Solo Tewas Tersayat Benang Layangan, Begini Kronologinya

5. Video TikTok Pejabat Bondowoso

screenshot video tik tok pejabat dinas Pemkab Bondowoso yang menjadi soroatan warga   screenshot/Kompas.com screenshot video tik tok pejabat dinas Pemkab Bondowoso yang menjadi soroatan warga

Kepala Dinas Pariwisata dan Olahraga Pemkab Bondowoso, Harry Patriantono mengaku meminta maaf, terkait video TikTok-nya dengan seorang perempuan viral dan menjadi perhatian masyarakat.

Ia mengaku video tersebut dibuat hanya untuk mengisi kepenatan dan tidak punya motif apapun.

“Saya tidak dalam keadaan mesum, tidak dalam berangkulan, cuma buat TikTok saja,” kata Harry, kepada Kompas.com, saat dihubungi via telepon, Jumat (12/6/2020).

Meski hanya sekedar hiburan, namun dirinya menyadari bahwa hal itu tidak sepantasnya dilakukan oleh seorang pejabat.

“Karena saya sebagai seorang pejabat, di mana saya harus jadi contoh, disitulah khilafnya saya, salahnya saya,” terang dia.

Baca juga: Viral Video Tiktok Tarian Pejabat Bondowoso Bersama Perempuan di Atas Meja Kantor Dinas

Sumber: Kompas.com (Penulis : Bagus Supriadi, Labib Zamani, Irwan Nugraha | Editor : Robertus Belarminus, Dony Aprian, Michael Hangga Wismabrata, Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com