SURABAYA, KOMPAS.com - Tempat hiburan malam di Kota Surabaya diminta untuk tidak beroperasi, meski saat ini sudah terbit Peraturan Wali Kota (Perwali) Surabaya Nomor 28 Tahun 2020 tentang Pedoman Tatanan Normal Baru pada kondisi pandemi Covid-19.
Tempat hiburan malam ini termasuk tempat karaoke, diskotik, bar, spa, panti pijat atau refleksi, tempat kebugaran dan juga tempat biliar, serta bioskop.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan surat kepada Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tentang permohonan penutupan tempat RHU, Jumat (12/6/2020).
Selain itu, ia juga mengaku sudah mengirimkan surat kepada Kasatpol PP Surabaya tentang permohonan penghentian kegiatan RHU.
Baca juga: Bertambah 190, Total Pasien Sembuh dari Covid-19 di Surabaya Jadi 1.188 Orang
"Jadi, hari ini kami sudah menyurati Kepala Disbudpar, khusus untuk tempat hiburan malam jangan dibuka dulu. Kami juga membuat surat kepada Kasatpol PP untuk menghentikan kegiatan itu. Ini dilakukan demi keselamatan bersama, sekali lagi ini demi keselamatan," kata Irvan, di Balai Kota Surabaya, Jumat.
Irvan menuturkan, tempat hiburan malam ini termasuk dalam kegiatan khusus, sehingga membutuhkan pedoman pelaksanaan Perwali.
Hingga saat ini, pedoman pelaksanaan Perwali itu masih terus dikaji dengan melibatkan akademisi dan pakar kesehatan masyarakat.
"Makanya, selama pedoman ini belum ada, kami selaku Gugus Tugas di Surabaya meminta tempat RHU ini tidak dibuka dulu," ujar dia.
Irvan memastikan, apabila di lapangan masih ditemukan pelanggaran, maka Satpol PP akan menghentikan kegiatan tersebut.
Bahkan, apabila perlu nanti akan diusulkan pencabutan izin.
Mulai malam ini, kata Irvan, Satpol PP akan melakukan operasi ke tempat-tempat hiburan malam di sejumlah titik.
"Jadi, kami harus betul-betul melakukan pengaturan dan kami nanti minta jaminan kepada para pengelolanya tentang pelaksanaan kegiatannya itu. Nantinya, kami akan komparasikan dengan rekomendasi para pakar kesehatan," kata Irvan.
Baca juga: Video TikTok-nya dengan Perempuan Viral, Pejabat Pemkab Bondowoso: Saya Tidak Berbuat Mesum
Selain tempat hiburan malam, Irvan menyebut, berdasarkan rekomendasi dari Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi), khusus untuk kolam renang dipastikan tidak boleh beroperasi dulu.
Oleh karena itu, ia meminta kepada pengelola hotel yang ada kolam renangnya dan juga water park untuk tidak memfungsikan dulu kolam renangnya.
"Kolam renang tolong jangan dioperasikan dulu, itu sudah pasti rekomendasi dari Persakmi," tutur Irvan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.