Salah satu faktornya karena peningkatan aktivitas masyarakat menjelang Lebaran di pasar-pasar tradisional.
"Kebetulan menjelang lebaran terjadi peningkatan kegiatan masyarakat, terutama di pasar tradisional," ungkapnya.
Kondisi ini diperparah dengan masih banyaknya Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Orang Tanda Gejala (OTG) yang tidak disiplin, bahkan nekat keluar rumah meski sudah diminta isolasi mandiri.
"Penularan juga karena banyak pemudik saat Lebaran ke Kabupaten Temanggung dari luar kota dan luar negeri. Kami sudah melakukan rapid test massal dan hasilnya banyak yang reaktif," paparnya.
Hingga Jumat (12/6/2020) siang, jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Temanggung mencapai 191 kasus.
Baca juga: Seorang Pengasuh dan 14 Anak Panti Asuhan Positif Corona, Terpapar dari Donatur
Sebanyak 31 di antaranya telah sembuh dan satu orang meninggal dunia.
Jumlah ini termasuk tertinggi kedua di Jawa Tengah setelah Kota Semarang.
Sebelumnya, Ketua I Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Letkol Inf. A.Y. David Alam mengatakan, berdasarkan data dan fakta dalam beberapa hari terakhir menunjukkan lonjakan jumlah kasus positif COVID-19 di Kabupaten Temanggung.
"Berdasarkan fakta di lapangan diperoleh data bahwa sebagian besar lonjakan kasus tersebut terjadi di pasar-pasar tradisional," katanya.
Karenanya, Gugus Tugas Covid-19 akan menganalisis dan memilah permasalahan satu per satu dan akan merekomendasikan beberapa pasar tradisional untuk ditutup sementara.
"Kami nanti akan merekomendasikan ada beberapa pasar terpaksa harus ditutup demi keselamatan seluruh masyarakat Temanggung," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.