Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Mataram: Kita Kerja Keras, tapi Faktanya Kasus Covid-19 Terus Bertambah

Kompas.com - 12/06/2020, 16:13 WIB
Karnia Septia,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Wali Kota Matam Ahyar Abduh mengatakan, pemerintah dan tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 bekerja keras untuk menekan penambahan kasus positif virus corona baru.

Ahyar menanggapi data tingkat serangan kasus kasus Covid-19 per 100.000 penduduk yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kota Mataram menempati peringkat kelima tertinggi nasional dengan tingkat serangan, 20,10 orang positif Covid-19 per 100.000 populasi penduduk.

Ahyar memastikan, sejumlah upaya terus dilakukan, tapi angka kasus positif Covid-19 di Mataram terus bertambah.

"Kalau kita lihat kan bukan dari sisi jumlahnya tapi per 100.000 penduduk. Okelah berapa pun, yang pentingkan kita kerja keras terus, kita kerja dengan program-program yang telah kita rencanakan, tapi faktanya nambah terus," kata Ahyar saat dikonfirmasi di Pendopo Wali Kota Mataram, Kamis (11/6/2020).

Menurut Ahyar, Kota Mataram berbeda dengan daerah lain karena merupakan pusat pemerintahan di NTB. Mobilitas masyarakat di Kota Mataram lebih tinggi.

Baca juga: Wagub NTB: Kabar Baik, 69 Tenaga Medis Sembuh dari Covid-19

Ahyar heran dengan penambahan jumlah pasien positif di Kota Mataram.

Menurut pantauannya, banyak di antara pasien yang positif sebelumnya merupakan orang tanpa gejala (OTG).

"Orang-orang yang sehat kemudian akan ke luar daerah melakukan swab mandiri, positif. Ada ibu-ibu yang mau melahirkan tadinya sehat tidak ada apa-apa periksa swab positif, ini orang mau melahirkan," jelas Ahyar.

Selain itu, wacana pemerintah pusat untuk melakukan new normal di beberapa daerah, membuat sebagian masyarakat di daerah kembali beraktivitas.

"Kita enggak kurang-kurang kita kerja, tapi dengan wacana new normal ini juga berpengaruh dengan masyarakat kita. Artinya masyarakat sudah menormalkan diri, coba lihat aktivitas di jalan, pusat pedagangan, dan tempat ibadah," kata Ahyar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com