Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BERITA FOTO: Banjir Bandang Gorontalo, Ribuan Warga Mengungsi, Jembatan Hanyut

Kompas.com - 12/06/2020, 12:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Akibat hujan deras di wilayah hulu, Sungai Bone di Kabuaten Bone Bolango meluap, Kamis (11/6/2020) malam.

Akibatnya, sejumlah desa di sekitar Sungai Bone hingga sebagian Kota Gorontalo terendam banjir.

Menurut Bupati Bone Bolango Hamim Pou, sebanyak 1.479 kepala keluarga atau 5.407 jiwa terpaksa diungsikan.

Sejumlah warga melintasi banjir untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi di Kota Timur, Kota Gorontalo, Gorontalo, Kamis (11/6/2020) malam. Data sementara dari pemerintah setempat mencatat sebanyak 1.150 warga terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter.ANTARA FOTO/ADIWINATA SOLIHIN Sejumlah warga melintasi banjir untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi di Kota Timur, Kota Gorontalo, Gorontalo, Kamis (11/6/2020) malam. Data sementara dari pemerintah setempat mencatat sebanyak 1.150 warga terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter.

Hamim mengatakan, ribuan warga yang mengungsi itu berasal dari Kecamatan Suwawa Timur, Suwawa Tengah, Suwawa, Suwawa Selatan Bone dan Botupingge.

“Ini data sementara, petugas kami masih terus mendata di lapangan dengan kondisi medan yang masih belum baik,” katanya, Jumat (12/6/2020).

Jembatan Molintogupo yang mengbubungkan Suwawa Tengah dan Suwawa Selatan ambruk terseret aliran Sungai Bone. Kedua daerah ini masih terisolir akibat luapan banjir.KOMPAS.COM/TANGKAPAN LAYAR Jembatan Molintogupo yang mengbubungkan Suwawa Tengah dan Suwawa Selatan ambruk terseret aliran Sungai Bone. Kedua daerah ini masih terisolir akibat luapan banjir.

Sementara itu, banjir bandang tersebut juga menghanyutkan Jembatan Molintogupo yang menghubungkan Kecamatan Suwawa Selatan dan Suwawa Tengah.

Masyarakat di daerah tersebut pun terancam terisolasi.

“Kami sudah mengirimkan personel ke lokasi, informasinya semua akses ke lokasi putus,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Provinsi Gorontalo Jefri Mewo, Kamis (11/6/2020).

Petugas BPBD, Tagana, TNI dan Polri bersama masyarakat  mengevakuasi korban banjir dengan menggunakan perahu karet di Desa Alale, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Kamis (11/6/2020). Petugas gabungan terus berusaha mengevakuasi warga yang masih terjebak dalam rumah mereka.ANTARA FOTO/ADIWINATA SOLIHIN Petugas BPBD, Tagana, TNI dan Polri bersama masyarakat mengevakuasi korban banjir dengan menggunakan perahu karet di Desa Alale, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Kamis (11/6/2020). Petugas gabungan terus berusaha mengevakuasi warga yang masih terjebak dalam rumah mereka.
Sementara itu, banjir juga membuat kebun terendam dan sejumlah ternak milik warga hanyut.

Dilansir dari Antara, Sekretaris Desa Dataran Hijau, Nurdin Maini, mengakui belum mendata semua kerugian material yang dialami warga.

"Air hanya sampai di kebun, tidak sampai ke pemukiman kami. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," tambahnya.

Nurdin mengatakan, banjir kali ini lebih parah dari tahun-tahun sebelumnya. 

"Banjir besar pernah terjadi tahun 2006 dan itu juga sampai ke Kota Gorontalo. Tahun 2010 juga pernah sawah terendam, namun kali ini lebih parah," katanya.

(Penulis: Kontributor Gorontalo, Rosyid A Azhar | Editor: Dony Aprian)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com