Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerima Program Keluarga Harapan Salatiga Ingin Beralih ke Bantuan Sosial Tunai

Kompas.com - 12/06/2020, 11:12 WIB
Dian Ade Permana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Penerima program keluarga harapan (PKH) di Salatiga banyak yang tergiur untuk beralih ke bantuan sosial tunai (BST).

Padahal BST merupakan program temporer yang diberikan untuk warga terdampak Covid-19.

Kepala Dinas Sosial Kota Salatiga Rochadi mengatakan, BST sebesar Rp 600.000 per bulan menjadikan banyak penerima program bantuan lain ingin mendapatkannya.

"Warga banyak yang ingin beralih dari Program Keluarga Harapan (PKH) atau Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) ke BST," jelasnya saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (12/6/2020).

Baca juga: Penjelasan Dinsos Salatiga soal Warga Tak Dapat Bantuan Selama 6 Tahun

Menurutnya, warga yang ingin menerima BST tersebut menilai yang diterima lebih besar dibanding BPNT atau PKH.

Untuk BPNT sebesar Rp 200.000 dan PKH maksimal Rp 2 juta dengan penerimaan per item.

"Kami sudah memberikan penjelasan BST itu hanya temporer selama tiga bulan. Untuk wacana perpanjangan hingga Desember belum ada keputusan. Kami berharap masyarakat berterima dengan bantuan yang diterima, dan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan agar wabah Covid-19 ini cepat berlalu," papar Rochadi.

Dia menuturkan, sejak pandemi corona ini menyebabkan semua masyarakat terdampak.

 

Sehingga orientasi pemberian bantuan adalah pemerataan.

"Tidak ada penerima manfaat yang dobel dalam menerima bantuan," kata Rochadi.

Baca juga: Tak Ada Penambahan Kasus Covid-19 di Salatiga Selama 3 Hari dan Kesembuhan Capai 48 Persen

Di Salatiga, jumlah warga miskin mengalami kenaikan akibat Covid-19.

Hal tersebut disebabkan adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat perusahaan mengalami penurunan produksi.

Berdasarkan data pada Februari 2020, warga miskin tercatat ada 13.177 orang, namun saat ini meningkat menjadi 15.083 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com