Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Bandang Gorontalo, 62 Bayi dan 22 Balita Mengungsi

Kompas.com - 12/06/2020, 10:45 WIB
Rosyid A Azhar ,
Dony Aprian

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.comBanjir bandang akibat luapan Sungai Bone mengakibatkan sebanyak 1.479 kepala keluarga atau 5.407 jiwa mengungsi.

Ribuan warga ini berasal dari Kecamatan Suwawa Timur, Suwawa Tengah, Suwawa, Suwawa Selatan Bone dan Botupingge.

“Ini data sementara, petugas kami masih terus mendata di lapangan dengan kondisi medan yang masih belum baik,” kata Bupati Bone Bolango Hamim Pou kepada wartawan, Jumat (12/6/2020).

Baca juga: Banjir Bandang Gorontalo, 8 Titik Pengungsian Disiapkan

Hamim Pou menuturkan, pengungsi terbanyak berasal dari Desa Taludaa Kecamatan Bone sebanyak 894 jiwa, Desa Tingkohubu di Suwawa sebanyak 700 orang, dan Tingkohubu Timur sebanyak 626 orang.

“Terdapat sebanyak 22 bayi dan 22 balita 22, ini jumlah sementara,” ujar Hamim Pou.

Banjir merendam 4 desa di Kecamatan Bone menyebabkan 1.579 jiwa mengungsi.

Keempat desa tersebut yakni Taludaa, Ilohuuwa, Muara Bone, dan Masiaga.

"Untuk 5 kecamatan lainnya, banjir merendam 22 desa, setidaknya 3.828 jiwa harus mengungsi," ujarnya.

Baca juga: Banjir Bandang Luapan Sungai Bone Rendam Sejumlah Daerah di Gorontalo

Sejak kemarin, kata dia, tim SAR mengevakausi warga yang masih terjebak.

Sejumlah dapur umum juga sudah disediakan untuk memasok makanan siap saji di sejumlah posko pengungsi.

"Kemarin 4 orang penambang pasir diselamatkan tim dari Kantor Pencarian dan Pertolongan," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, banjir bandang merendam desa-desa sekitar Sungai Bone di Kabupaten Bone Bolango hingga Kota Gorontalo, Kamis (11/6/2020).

Air berasal dari curah hujan tinggi mengguyur kawasan Gorontalo bagian hulu yang menjadi daerah aliran Sungai Bone.

Daerah yang pertama terendam Kecamatan Pinogu, kawasan permukiman di dalam hutan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone.

Dalam hitungan jam ketinggian air terus naik dan merendam desa-desa di sekitar Sungai Bone.

Tidak hanya itu, jembatan Molintogupo ikut terseret derasnya aliran Sungai Bone ini.

“Malam ini Kelurahan Ipilo dan daerah-daerah di sekitarnya sudah terendam air,” kata Balgis Suleman (46), warga Ipilo, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com