KOMPAS.com- Angka kematian pasien Covid-19 di Jawa Timur melebihi angka kematian DKI Jakarta pada Kamis (11/6/2020).
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi mengemukakan keprihatinannya setiap mendengar kabar kematian pasien Covid-19 di Jawa Timur.
"Saya sebagai Dirut RSU dr Soetomo Surabaya menangis setiap hari dalam hati karena selalu mendapatkan laporan pasien meninggal akibat Covid-19," tutur Joni.
Baca juga: Mengupas Zona Hitam Surabaya, Kasus Meningkat dan Apresiasi Doni Monardo
Dalam satu hari jumlah penambahan pasien meninggal mencapai 22 orang.
Padahal di kurun waktu yang sama, jumlah pasien meninggal di DKI Jakarta sebanyak 537 pasien.
Artinya, angka kematian pasien Covid-19 di Jatim kini melebihi Jakarta.
Baca juga: Detik-detik Kapolda Jatim Usir Kapolsek yang Tidur Saat Rapat Covid-19: Keluar, Jangan Main-main!
Joni menjelaskan, kondisi ancaman Covid-19 memang sulit diprediksi.
Ada di antara mereka yang kondisinya membaik, namun akhirnya meninggal.
Sebaliknya, ada yang mampu bertahan meski dalam kondisi kesehatan yang tak baik.
Joni bercerita, pernah merawat pasien Covid-19 berusia 37 tahun.
Kondisi pasien membaik setelah sempat menggunakan ventilator 7 hari.
Tiba-tiba pasien itu meninggal mendadak.
Ada pula pasien yang saat datang dalam kondisi memprihatinkan.
"Namun bisa sembuh dan sekarang gemuk lagi. Ini artinya ancaman Covid-19 unpredictable," kata dia.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Editor: David Oliver Purba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.