Bila kondisi kesehatannya prima, Mbah Sukir mampu menyelam selama empat menit tanpa alat bantu pernapasan.
Namun, bila konsentrasinya hilang ia hanya bisa menyelam selama satu menit. Ia juga mengandalkan naluri dan indra penciumannya saat mencari lokasi jasad korban tenggelam.
Baca juga: Cerita Mbah Sukir, Spesialis Pencari Korban Tenggelam dengan Penciuman dan Naluri
Tiga mayat ditemukan dalam satu rumah pada Kamis (11/6/2020) dini hari. Mereka ada bapak dan dua anaknya yang masih usia 13 tahun dan 3 tahun.
Warga Kampung Sukamantri, desa Gombong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang menemukan tiga mayat tersebut setelah mendengarkan suara ledakan dari TKP yang berasal dari pembakaran sampah di dalam rumah.
R sang kepala keluarga ditemukan tewas dalam kondisi tergantung. Sementara di kamar terpisah korban N (13) ditemukan terbaring dengan tali terikat di leher. Sedangkan seorang anak berusia 3 tahun tewas tenggelam di dalam drum.
Berdasarkan keterangan saksi warga setempat, tetangga sekitar mendengar korban cekcok dengan istrinya pada malam hari sebelum kejadian.
Sang istri lantas pergi ke rumah orangtuanya yang berada tidak jauh dari TKP.
Baca juga: Sekeluarga Ditemukan Tewas di Tangerang, 2 Orang Tergantung dan 1 Bocah Tenggelam di Drum
Risma juga menegaskan akan terus melakukan tracing ke sejumlah wilayah yang tersebar di Kota Surabaya.
"Perlu kami sampaikan, kami tetap melakukan tracing untuk terus memantau dan mengetahui siapa saja yang terkonfirmasi Covid-19," kata Risma saat menghadiri acara Penandatanganan Komitmen Bersama terkait pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di wilayah Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (11/6/2020).
Risma menuturkan, sampai saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya masih gencar menggelar tes swab dan rapid test di sejumlah titik.
Risma mengklaim, saat ini jumlah warga yang reaktif sudah mulai mengalami penurunan.
Baca juga: Risma Janji Cegah dan Akhiri Penyebaran Covid-19 di Surabaya dengan Cara Ini
Selain mengeluh tentang fasilitas air, mereka juga mempertanyakan tidak ada fasilitas alat masak sehingga mereka terpaksa makan mi mentah.
Video tersebut diambil di tempat karantina pasien positif corona di gedung Stikes Pemkab Jombang, Jawa Timur.