Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak-anak dan Covid-19, serta Pelajaran Berharga dari Kematian Bayi 9 Bulan (1)

Kompas.com - 12/06/2020, 06:12 WIB
Fitri Rachmawati,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

 

"Saya bahkan berniat akan membongkar makam anaknya dan membuka plastik yang melapisi jasad anak saya setelah petugas meninggalkan makam, tapi urung saya lakukan. Itu akan berdampak buruk nanti, saya hanya menahan perasaan saya," kata Iansyah.

Iansyah berpikir plastik yang menyelimuti jenazah anaknya akan sulit terurai hingga ratusan tahun.

Gangguan pencernaan gejala Covid-19

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) NTB Nurhandini Eka Dewi mengatakan, anak-anak yang mengalami diare dan dibawa ke rumah sakit dalam kondisi parah, akan masuk dalam penanganan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Perlakuan yang diberikan sesuai protokol Covid-19.

"Apa yang dialami Fahri kami juga evaluasi. Fahri mengalami diare yang cukup berat, sempat dibawa ke Rumah Sakit Harapan Keluarga (HAKA), tapi dibawa pulang lagi. Saat itulah kondisinya makin memburuk dan sempat tak sadarkan diri. Dibawa lagi ke rumah sakit, tapi sudah tak tertolong," kata Eka.

Saat anak diare, imunitasnya memburuk. Saat itulah virus menyerang dan membuat kondisi Fahri semakin memburuk dan menyebabkan kematian.

Namun, banyak masyarakat yang tidak tahu bahwa salah satu gejala klinis dari Covid-19 adalah gangguan saluran pencernaan.

Gejala Covid-19 saat ini tidak hanya batuk dan pilek (flu).

"Dari awal sejak mewabah di Wuhan telah diingatkan hati-hati bagi yang batuk pilek dan gangguan saluran pencernaan. Jadi gejala gangguan saluran pencernaan itu adalah monivestasi Covid dan itu telah dinyatakan sejak kasus di Wuhan, tetapi tidak populer di mata awam," ujar Eka.

Orangtua diingatkan bahwa anak-anak adalah kelompok rentan tertular penyakit apapun termasuk corona. Ini karena imunitas mereka yang belum sempurna.

Eka kecewa banyak orangtua yang mengabaikan hak anak untuk mendapatkan perlindungan kesehatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com