Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di Kota Jayapura, 53,88 Persen Berasal dari Kelurahan Hamadi

Kompas.com - 11/06/2020, 18:23 WIB
Dhias Suwandi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Proses penularan Covid-19 atau virus corona di Kota Jayapura masih terjadi dan hingga Rabu (10/6/2020) jumlah kasusnya mencapai 541.

Dari angka tersebut, jumlah terbesar berasal dari Kelurahan Hamadi yang secara persentase mencapai 53,88 persen dari total kasus di Kota Jayapura.

"Di Hamadi sampai Rabu malam jumlah kasusnya mencapai 290," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, dr Nyoman Sri Hartari, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (11/6/2020).

Ia menuturkan, awal ditemukannya klaster Hamadi dimulai saat Gugus Tugas Covid-19 Kota Jayapura melakukan rapid test kepada para penjual ikan.

Baca juga: Risma Janji Cegah dan Akhiri Penyebaran Covid-19 di Surabaya dengan Cara Ini

Dari sekitar 300 orang yang mengikuti tes tersebut, 58 orang reaktif dan pemeriksaan dilanjutkan dengan tes PCR.

Lalu pada 8 Mei 2020, dari pemeriksaan sebagian sampel cairan tenggorokan (swab) para pedagang ikan yang reaktif, dinyatakan 10 orang positif terpapar virus corona.

"Waktu itu yang kami periksa pedagang sayur dan pedagang ikan. Yang pedagang sayur tidak banyak yang reaktif, hanya 5 dan kami swab negatif semua. Lalu, setelah kita lakukan rapid test ke sekitar 300 penjual ikan, 58 reaktif, setelah di tes PCR hampir separuhnya positif, dari situ kami putuskan untuk fokus di situ (Hamadi)," kata Nyoman.

Keputusan untuk melakukan rapid test massal di Kelurahan Hamadi dikarenakan sebagian pesar pedagang ikan yang terpapar virus corona tinggal di wilayah tersebut.

Kemudian, rapid test massal di Hamadi dilakukan mulai pada 14 Mei 2020.

Nyoman mengklaim, hasil tes cepat di Hamadi sesuai dengan diagnosa yang dilakukan Gugus Tugas Covid-19 Kota Jayapura karena jumlahnya cukup besar.

"Dari hipotesa kami ternyata benar, dari sekitar 6.000 warga di rapid test, 1.050 reaktif dan setelah di swab ternyata sudah hampir 300 positif, ini belum semua di tes PCR," kata dia.

Pada awal penanganan, warga Hamadi yang reaktif terhadap tes cepat, terangan Nyoman, mereka dikarantina di sebuah hotel.

Namun, ketika jumlah warga yang reaktif terus bertambah dan hasil PCR juga menunjukan angka paparan virus corona di Hamadi tinggi, tempat tersebut sudah tidak mencukupi.

Karena keterbatasan ruang isolasi di rumah sakit, maka diputuskan pasien positif corona yang akan diisolasi di hotel dan warga Hamadi yang reaktif terhadap tes cepat, diminta melakukan karantina mandiri.

Namun, hal tersebut diakui Nyoman menimbulkan masalah baru karena banyak warga Hamadi yang reaktif tidak datang ketika akan diambil sampel tenggorokannya.

"Masih cukup banyak sampel swab yang belum diperiksa, sekitar 200, mungkin itu akan dijemput paksa," kata dia.

Baca juga: 4 Tahanan Polresta Jayapura yang Positif Corona Kabur dari Rumah Sakit

Tingginya tingkat penularan di Hamadi, sambung Nyoman, dikarenakan oleh beberapa hal, mulai dari kondisi pemukiman hingga ketidakdisiplinan warga menjalankan protokol kesehatan.

"Saya lihat yang menyebabkan penularan covid-19 di Hamadi tinggi, pertama karena pemukimannya sangat padat, kedua sanitasinya jelek sekali di situ, masyarakat buang sampah sembarangan, kesadaran masyarakat untuk hidup sehat kurang," tutur dia.

Penanganan dan pencegahan penularan virus corona di Kota Jayapura, kata Nyoman, masih akan dilakukan melalui rapid test massal.

Ia memastikan dalam waktu dekat, akan dilakukan rapid test massal di Pasar Induk Youtefa Abepura.

"Kami akan rapid test pedagang di Pasar Youtefa, tetapi perkiraan saya temuan kasusnya tidak akan sebanyak di Hamadi," kata Nyoman.

Dari data Satgas Penanganan Covid-19 Papua, klaster Hamadi menjadi penyumbang kasus positif virus corona terbesar di Papua.

Hingga Rabu, angkanya mencapai 290 kasus.

Dari jumlah tersebut, 29 pasien telah sembuh, 2 meninggal dan sisanya masih dalam perawatan.

Sementara klaster Tembagapura yang merupakan wilayah operasional PT Freeport jumlahnya 166 kasus.

Baca juga: 5 Petugas Puskesmas di Kota Jayapura Terinfeksi Virus Corona

Dari jumlah tersebut, 106 pasien telah sembuh, 3 meninggal dan sisanya masih dirawat.

Sementara itu, berdasarkan data yang dirilis BNPB saat rakor virtual bersama Presiden RI dan para Gubernur se-Indonesia, Rabu (10/06/2020), jumlah kasus Covid-19 per 100.000 penduduk berdasarkan kabupaten kota menempatkan top 5 kabupaten kota dengan insiden kasus tertinggi nasional.

Lima kabupaten kota itu yakni;

1. Jakarta pusat (149.2 per 100.000 jumlah penduduk)

2. Kota Jayapura (108 per 100.000 jumlah penduduk)

3. Kota Surabaya (107.6 per 100.000 jumlah penduduk)

4. Kota Banjarmasin (94.5 per 100.000 jumlah penduduk)

5. Kota Mataram (20,10 per 100.000 jumlah penduduk).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com