Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil: Rata-rata Penambahan Kasus Covid-19 di Jabar Rendah, Hanya 20 Per Hari

Kompas.com - 11/06/2020, 17:24 WIB
Ari Maulana Karang,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengklaim tingkat penyebaran Covid-19 di Jawa Barat lebih rendah dan terkendali dibanding provinsi lain di Indonesia, termasuk dibandingkan dengan provinsi yang jumlah penduduknya lebih besar atau sama dengan Jawa Barat.

“Dibanding provinsi lain yang penduduknya lebih besar, kita masih kategori terkendali, kemarin pecah rekor di 1.200-an, kita di Jabar di 50, yang lain di angka 100,” jelas Ridwan Kamil kepada wartawan saat ditemui di Desa Samida, Kecamatan Selaawi, Kamis (11/6/2020). 

Emil, demikian biasa disapa, menuturkan, meski kadang-kadang penambahan kasus Covid-19 di Jabar per hari bisa mencapai 50 kasus.

Baca juga: Ridwan Kamil: Mungkin Ada Gelombang Dua Covid-19, tapi Grafiknya Harus Menurun

Namun, jika dirata-ratakan, penambahan kasus Covid-19 di Jabar per hari hanya 20 kasus, lebih rendah dibanding provinsi lain, termasuk provinsi yang jumlah penduduknya lebih besar dari Jabar.

Emil melihat, salah satu kunci dari keberhasilan Jabar mengendalikan penyebaran Covid-19 adalah adanya kekuatan tim survei dan tracing di Jawa Barat yang sangat tinggi.

Hal ini, menurut dia, membuat Provinsi Jawa Barat dibanding provinsi lain yang penduduknya lebih besar dan sama besar, tetapi angka penyebaran Covid-19 lebih terkendali.

“Angkanya lebih terkendali, angka reproduksi (Covid-19) kita masih di (angka) 0,7,” jelasnya kepada wartawan.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jabar, Jateng, Banten, Sumsel, Babel, dan Lampung 11 Juni 2020

Soal PSBB di Jabar

Jawa Barat akan terus melakukan perpanjangan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) selama masih ada desa-desa atau daerah-daerah yang diberlakukan PSBB. Namun, PSBB kali ini sifatnya lebih kecil.

“Jadi level provinsi sudah tidak ada (PSBB), level kabupaten sudah tidak ada, levelnya kayak begini (karantina satu kampung/satu desa), PSBM namanya, pembatasan sosial berskala mikro,” katanya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com