Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Tagihan Listrik Bengkel Warga Rp 20 Juta, Kapasitor Rusak hingga PLN Meminta Dicicil

Kompas.com - 11/06/2020, 07:08 WIB
Pythag Kurniati

Editor

Tagihan Mei 20 juta, kebocoran daya reaktif

Pada bulan Mei, tagihan itu naik 20 kali lipat. Teguh harus membayar Rp 20.158.686.

"Logikanya tidak mungkin bisa tagihan listrik segitu. Apa yang saya gunakan?" tutur dia.

Ia merasa, sejak pandemi, jarang menggunakan alat di bengkelnya.

Rupanya penyebab tagihannya naik adalah kebocoran daya reaktif (kVarh).

Kebocoran ini bersumber dari alat berupa kapasitor yang rusak dan tak berfungsi.

Teguh menyayangkan pihak PLN tak menyosialisasikan alat kapasitor itu ketika mengganti meteran listrik.

"Harusnya disurvei dulu ya. Kalau kapasitor saya rusak dan meteran digital sensitif. Karena namanya orang jualan harus memberikan pelayanan. Mereka asal main ganti,” ujar Teguh.

Baca juga: Pemilik Bengkel Kaget Lihat Tagihan Listrik sampai Rp 20 Juta, Melonjak 20 Kali Lipat

PLN: alat kapasitor bagian tanggung jawab pelanggan

Ilustrasi listrikSHUTTERSTOCK Ilustrasi listrik
Sementara itu, Manajer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan PLN Malang Raya M Eryan Saputra mengemukakan, peremajaan meteran listrik memang dilakukan pada bengkel Teguh.

Saat diganti ke digital, rupanya kapasitor di bengkel itu rusak dan tak berfungsi.

Alat kapasitor, kata dia, merupakan bagian dari tanggung jawab pelanggan.

Kerusakan kapasitor itulah yang membuat tagihan membengkak.

"Pada intinya dari sisi peralatan PLN tidak ada yang bermasalah, tapi dari sisi pelanggan ada perawatan namanya kapasitor sudah tidak berfungsi dengan baik,” ujar Eryan.

Baca juga: Terjawab, Penyebab Tagihan Listrik Pemilik Bengkel Melonjak 20 Kali Lipat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com