Wagub NTB: Kabar Baik, 69 Tenaga Medis Sembuh dari Covid-19

KOMPAS.com - Sebanyak 69 tenaga medis di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dinyatakan sembuh dari virus corona baru atau Covid-19.

Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah mengatakan, kesembuhan tenaga medis merupakan kabar baik dalam beberapa hari terakhir.

"Kami mendapatkan kabar baik. Kabar baiknya adalah, kemarin pasien sembuh berjumlah 76 orang, dan alhamdulillah 69 di antaranya adalah tenaga medis," kata Rohmi rapat evaluasi penanganan COVID-19 di Pendopo Wagub di Mataram, Rabu.

Menurutnya, kurva jumlah pasien sembuh dengan jumlah pasien yang dirawat menunjukkan hasil baik.

Meski begitu, penanganan pandemi virus corona baru atau Covid-19 harus ditingkatkan. Kekompakan seluruh instansi terkait dan masyarakat harus dijaga.

Baca juga: Saya Tidak ke Mana-mana, Mungkin Tertular dari Data Covid-19 yang Diketik Setiap Hari

"Alhamdulillah dengan kekompakan, 69 tenaga medis di NTB sembuh dari Covid-19, wabah COVID-19 ini semakin baik lagi," ujarnya.

Rohmi meminta masyarakat NTB memperhatikan protokol kesehatan selama beraktivitas. Sehingga, angka penularan virus corona bisa ditekan.

"Berbicara Covid-19 sampai dengan ditemukannya vaksin nanti, yang paling penting bagaimana kita hidup dengan protokol kesehatan, maka dari itu, edukasi harus terus kita laksanakan," ujar Rohmi.

Rohmi juga menyoroti tingginya kasus pasien positif tanpa gejala di NTB.

Para tenaga medis, kata dia, harus bisa mengedukasi pasien OTG untuk melakukan karantina mandiri sesuai protokol yang telah ditetapkan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB Nurhandini Eka Dewi mengatakan, sebanyak 875 kasus positif Covid-19 tercatat di NTB.

Rinciannya, 485 pasien sembuh dan 29 meninggal.

"Tingkat kesembuhan melonjak tinggi yang dimana pada hari Senin tanggal 8 Juni 2020 hanya mencapai 34 orang, sedangkan pada hari Selasa tanggal 9 Juni 2020 pasien sembuh mencapai 76 orang," ujarnya.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTT, NTB, Kalbar dan Kalsel 10 Juni 2020

Untuk meningkatkan penanganan wabah COVID-19, Nurhandini menyampaikan pemerintah provinsi melaksanakan kegiatan disinfeksi dan sosialisasi terkait protokol kesehatan di tempat umum.

"Selain itu pemerintah juga berencana melaksanakan pool test di daerah berisiko seperti pasar, daerah risiko tinggi, pesantren, dan sekolah," katanya.