Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tragis Wartawan Cianjur, Niat Mancing Bersama Anak, Meninggal Terseret Banjir Bandang

Kompas.com - 10/06/2020, 21:07 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Tim SAR gabungan berhasil menemukan D (8), anak yang menjadi korban hanyut terseret arus sungai bersama ayahnya, Rudi Rusmana (41).

Jasad siswa kelas 3 sekolah dasar itu ditemukan di sela bebatuan di aliran Sungai Cianjur, Kampung Parung Bedil, Kecamatan Sukaluyu, Cianjur, Rabu (10/6/2020).

Korban ditemukan selang dua jam sejak jasad ayahnya ditemukan.

"Korban kedua ini ditemukan sejauh 5 kilometer dari titik hanyut," kata Ketua core Orari Lokal Cianjur Rudy Syahdiar melalui sambungan telepon kepada Kompas.com, Rabu.

Dengan demikian, proses pencarian resmi dihentikan, dan jenazah kedua korban telah dibawa ke rumah duka untuk dipulasara dan dikebumikan.

"Informasinya jenazah keduanya akan dimakamkan di daerah Campaka, kampung halaman orangtua almarhum," ujar dia.

Baca juga: Wartawan Cianjur Terseret Banjir Bandang Saat Mancing, Anak Masih Hilang

Dicari sampai sejauh 30 Km

Disebutkan, proses pencarian melibatkan tim SAR gabungan, personil TNI/Polri, anggota PMI, BPBD, Core Orari dan relawan.

"Penyisiran dilakukan mulai dari titik hanyut hingga muara Nusa Dua, Kecamatan Mande, Cianjur, sejauh 30 kilometer," kata Syahdiar.

Rudi Rusmana (41), wartawan asal Cianjur, Jawa Barat, hanyut diterjang banjir bandang Sungai Cianjur saat sedang memancing bersama anaknya yang berusia 8 tahun, Selasa (09/06/2020) petang.

Jasadnya diketemukan di sela bebatuan Sungai Cianjur di Kampung Bunut, Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaluyu, Cianjur, atau sejauh 7 kilometer dari titik hanyut.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur Mokhamad Irfan Sofyan mengatakan, korban ditemukan pada Rabu (10/06/2020) sekira pukul 11.45 WIB.

Disebutkan, proses pencarian melibatkan tim SAR gabungan, personil TNI/Polri, PMI, Retana BPBD, Core Orari dan lainnya.

"Penyisiran dilakukan mulai dari titik hanyut hingga muara Nusa Dua, Kecamatan Mande, Cianjur," ujar Irfan saat dihubungi melalui telepon, Rabu.

Baca juga: Hendak ke Jakarta, Puluhan Pemudik dan Travel Gelap Asal Tasik Dicegat di Cianjur

 

Asyik mancing, tiba-tiba datang banjir bandang

Ketua Core Rescue Orari Lokal Cianjur Rudi Syahdiar menuturkan, sebelum hilang ditelan banjir bandang, warga yang melihat kejadian tersebut sempat berupaya menyelamatkan korban, namun gagal.

"Korban yang kecil, badannya sempat tersangkut, dan oleh warga coba untuk diangkat. Namun, terlepas karena air bah sangat deras," kata Syahdiar kepada Kompas.com di lokasi kejadian, Rabu (10/6/2020).

Syahdiar menyebutkan, sebelum hanyut, seorang warga melihat kedua korban tengah memancing di dasar sungai di antara bebatuan.

"Tiba-tiba datang air besar dari hulu dan keduanya tidak sempat menyelamatkan diri. Tim SAR gabungan sedang melakukan pencarian dengan menyisir aliran sungai dari titik hanyut hingga hilir (muara)," tutur dia.

Niatnya mancing di dekat rumah

Diberitakan sebelumnya, bapak dan anak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, hanyut terbawa banjir bandang saat sedang memancing di sungai, Selasa (09/06/2020).

Korban bernama Rudi Rusmana (41). Sedangkan anaknya yang turut menjadi korban masih berusia 8 tahun.

Peristiwa itu terjadi di aliran Sungai Cianjur, tak jauh dari rumah korban di Perumahan Asri Lestari, Kampung Parigi, Desa Munjul, Kecamatan Cilaku, Cianjur.

Rudi Rusmana dikenal sebagai wartawan yang pernah menulis di sejumlah surat kabar nasional, regional dan lokal.

Saat ini, Rudi tercatat sebagai wartawan media online yang berbasis di Sukabumi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com