Setelah berlangsungnya simulasi, Ganjar mengatakan, saat Candi Borobudur kembali dibuka setiap pengunjung harus tahu tahapan protokol kesehatan.
Selain itu, harus ada pemandu yang selalu mendampingi pengunjung.
"Ada guide (pemandu) yang mengatur dan memberi tahu pengunjung tentang protokol kesehatan. Jaga jarak, cuci tangan dan pakai masker," lanjutnya.
Baca juga: Cegah Kerumunan Saat Pilkada Serentak 2020, Ganjar: Saatnya Pakai E-voting
Menurut Ganjar, simulasi ini merupakan upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjawab keluhan dari pelaku wisata.
Simulasi serupa juga akan berlangsung di obyek wisata lain di Jawa Tengah. Khusunya desa wisata yang berada di zona hijau Covid-19.
Sementara, Direktur Utama TWCB, Edy Setijono mengungkapkan, selain Candi Borobudur juga dilakukan simulasi di Candi Prambanan dan Boko.
Setelah ini pihaknya akan melakukan evaluasi yang hasilnya akan menjadi masukan bagi pengelola.
"Jadi dalam simulasi ini kami siapkan layanan dan fasilitas terkait protokol kesehatan. Maka, kami mengundang Pak Gubernur dan Pak Bupati untuk mengevaluasi. Kami menunggu hasilnya," ucapnya.
Baca juga: Dikira Editan, Nama Asli Pria Asal Magelang Ini Corona
Terkait rencana pembukaan bagi wisatawan, dia memastikan akan menerapkan protokol kesehatan dan jumlah wisatawan dibuka secara bertahap.
"Kalau dibuka, kami mungkin akan bertahap mulai 20 persen dari kuota pengunjung. Normalnya per hari mencapai 7.000 pengunjung, kami nanti akan bertahap," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.