Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perawat Covid-19, Membayangkan Pulang dalam Kondisi Tak Bernyawa

Kompas.com - 10/06/2020, 08:06 WIB
Rahmadhani,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

 

Apalagi menggunakan baju hazmat yang cukup panas. Keringat selalu mengucur deras karena panasnya tubuh saat menggunakan baju pelindung tersebut.

“Pernah kejadian saat di bulan puasa lalu, saya sempat terminum air keringat sendiri. Mudah-mudahan puasa saya tidak batal karena terminum keringat sendiri itu,” kata Melda.

Meyakinkan keluarga

Kesabaran juga diuji ketika menghadapi pasien yang rewel. Melda dengan rekannya yang lain terpaksa harus lebih sabar.

Menurut Melda, pasien harus diibaratkan seperti keluarga sendiri.

“Sebab, pasien yang sakit itu tidak hanya penyakitnya saja, namun psikisnya juga. Saya juga memperlakukan pasien tersebut seperti keluarga sendiri, seperti menyuapi mereka makan, menemaninya ke kamar mandi, dan lainnya,” kata dia.

Lebih jauh, Melda menceritakan, keluarganya sempat sedih untuk merelakan dirinya menjadi perawat pasien positif Covid-19. Namun, Melda berusaha untuk menyakinkan keluarganya.

“Setelah melakukan pendekatan, akhirnya mereka bisa menerima. Awalnya keluarga sempat sedih juga untuk melepasnya,” kata dia.

Kerinduan dengan keluarga hanya bisa diobati oleh perawat yang sudah berdinas sejak tahun 1997 ini dengan melakukan video call.

“Selama video call itu terkadang saya ada juga menangisnya. Namun, kerinduan tersebut cukup terobati dengan video call tadi,” tuturnya.

Melda harus meninggalkan keluarganya selama lebih kurang satu bulan. Setelah dua pekan berdinas, satu pekan karantina dan satu pekan menunggu hasil tes Covid-19.

“Ketika hasil tes negatif dan dinyatakan boleh pulang, perasaan senang muncul karena bisa bertemu dengan keluarga. Sebab, sudah lama tidak berkumpul,” kata Melda.

Ketika pulang, Melda merasa lingkungan tempat tinggalnya cukup memahami kondisi yang terjadi. Tidak ada masyarakat yang bersikap diskriminatif terhadap dirinya.

“Jadi ketika pulang itu saya memberitahukan tetangga kalau hasil tes saya negatif dan itu berarti tidak ada virus. Selain itu, saya juga memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai Covid-19 itu,” kata dia.

Melda mengimbau masyarakat untuk memenuhi protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona. Misalnya, melakukan physical distancing, menggunakan masker, dan selalu mencuci tangan.

“Yang membuat saya bertahan hingga saat ini untuk menjadi perawat pasien positif Covid-19 ini adalah panggilan jiwa, di mana muncul suatu kepuasan tersendiri ketika melihat orang yang sakit bisa menjadi sembuh,” kata Melda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com