Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Nenek 65 Tahun Nikahi Anak Angkatnya Umur 24 Tahun | Pecatan Polisi Tipu Karyawan Money Changer

Kompas.com - 10/06/2020, 06:00 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Seorang nenek bernama Tri Sutiyem (65), warga Desa Bumiharjo, Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering ilir (OKI), Sumatera Selatan, menikahi anak angkatnya sendiri bernama Ardi Waras (24).

Tak cukup banyak alasan bagi keduanya untuk melakukan pernikahan.

Keduanya bersepakat untuk mengarungi bahtera rumah tangga karena sudah merasa nyaman satu sama lain.

“Senanglah, bahagia. Orang senang sama senang, mau apa lagi,” kata Tri Sutiyem atau yang akrab dipanggil Mbah Gambreng.

Sementara di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, seorang pecatan polisi bernama Salman (38), ditangkap karena melakukan aksi penipuan.

Adapun korbannya adalah karyawan money changer yang berada di jalan wisata Senggigi.

Modus yang dilakukan pelaku untuk melancarkan aksinya adalah menukarkan uang dollar.

Untuk menyakinkan korbannya, pelaku menggunakan pakaian setengah dinas polisi saat akan menukarkan uang.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca di Kompas.com.

Berikut ini lima berita populer nusantara selengkapnya:

1. Nenek 65 tahun nikahi pemuda 24 tahun

foto pernikahan Mbah Gambreng- foto pernikahan Mbah Gambreng

Kisah Tri Sutiyem (65), yang menikahi seorang pemuda bernama Ardi Waras (24), menghebohkan warga di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, khususnya di Desa Bumiharjo, Kecamatan Lempuing.

Banyak warga yang tidak percaya dengan pernikahan yang dilakukan kedua pengantin tersebut.

Alasannya, selain karena usia mereka yang terpaut cukup jauh, mempelai pria yang dinikahi Tri Sutiyem ternyata adalah anak angkatnya sendiri.

Pernikahan keduanya dilakukan secara siri pada Jumat (5/6/2020).

Saat dihubungi via telepon, Mbah Gambreng atau Tri Sutiyem ini mengaku bahagia dengan pernikahan yang dilakukan.

“Senanglah, bahagia. Orang senang sama senang, mau apa lagi,” katanya.

Baca juga: Heboh, Nenek 65 Tahun Nikahi Anak Angkatnya Pemuda 24 Tahun

2. Pecatan polisi tipu karyawan money changer

tangkapan layar video CCTV Pelaku pecatan polisi saat menukarkan uangnya di Money Changer SenggigiKOMPAS.COM/IDHAM KHALID tangkapan layar video CCTV Pelaku pecatan polisi saat menukarkan uangnya di Money Changer Senggigi

Salman (38), seorang pecatan polisi ditangkap karena telah melakukan penipuan terhadap karyawan money changer di jalan wisata Senggigi.

Modus yang dilakukan pelaku untuk melancarkan aksinya adalah dengan cara mengenakan pakaian setengah dinas kepolisian.

Saat itu pelaku mengaku akan menukarkan uang 1,500 dollar.

"Korban percaya atas ucapan dari tersangka kemudian memasukkan uang sebanyak Rp 10 juta ke dalam amplop," kata Kasatreskrim Polres Lombok Barat AKP Dhafid Shiddiq.

Namun setelah uang Rp 10 juta itu diterima, pelaku saat itu hanya memberikan satu lembar pecahan 100 dollar.

Adapun kekurangannya, kata pelaku, masih dibawa oleh komandannya di Polsek Senggigi. Tapi saat ditunggu, pelaku justru menghilang.

Baca juga: Pecatan Polisi Tipu Karyawan Money Changer, Mengaku Akan Tukarkan 1.500 Dollar

3. Balita dicabuli di tempat penitipan anak

IlustrasiISTOCK Ilustrasi

Seorang balita di tempat penitipan anak di Samarinda, Kalimantan Timur, menjadi korban pencabulan.

Adapun pelakunya adalah EF (45), tak lain adalah suami dari istri pemilik tempat penitipan anak tersebut.

Kasus tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan sikap yang dialami anaknya.

Terlebih ditemukan adanya luka pada kemaluan dan perut korban.

Setelah dilaporkan ke polisi dan dilakukan visum, akhirnya terungkap jika anaknya menjadi korban pencabulan.

Tak butuh lama, polisi langsung menangkap pelaku. Berdasarkan bukti yang ada, kini pelaku juga telah ditetapkan sebagai tersangka.

Baca juga: Fakta Balita Dicabuli di Tempat Penitipan Anak, Korban Alami Trauma, Ibunya Disogok Uang Damai

4. Jenazah pasien positif corona diambil paksa

Viral video warga Pegirian, Surabaya, membawa pulang jenazah pasien Covid-19, Satu keluarga langsung di-rapid test.
Surya/Tangkapan Layar Viral video warga Pegirian, Surabaya, membawa pulang jenazah pasien Covid-19, Satu keluarga langsung di-rapid test.

Warga Pegirian, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya, Jawa Timur, membawa paksa jenazah pasien Covid-19 dari rumah sakit.

Padahal, pasien yang meninggal tersebut sudah dinyatakan positif corona.

Namun, pihak keluarga tetap tidak percaya dengan hasil diagnosis pihak rumah sakit.

"Memang itu warga Pegirian. Mereka menganggap itu bukan Covid-19, padahal hasil swab-nya itu positif," kata Camat Semampir, Siti Hindun Robba Humaidiyah, dikutip dari Surya, Senin (8/6/2020).

Meski jenazah tersebut sudah berhasil dibawa ke rumah, namun oleh Muspika dan petugas akhirnya kembali diminta untuk dilakukan pemakaman sesuai protokol penanganan Covid-19.

Pihak keluarga merelakan jenazah kembali diambil setelah proses dialog dilakukan.

Baca juga: Viral, Video Keluarga Bawa Paksa Jenazah Pasien Covid-19 Beserta Kasur Rumah Sakit

5. Pesan Risma setelah PSBB dicabut

Wali Kota Surabaya Tri RismahariniKOMPAS.com/GHINAN SALMAN Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengapresiasi sikap pemerintah provinsi (Pemprov) Jawa Timur, yang telah mencabut kebijakan PSBB di Surabaya.

Meski permintaan pencabutan PSBB tersebut telah dipenuhi, namun Risma tetap mengimbau masyarakatnya untuk lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

Hal itu diperlukan untuk menekan penyebaran Covid-19, yang diketahui saat ini masih cukup tinggi.

"Kalau kemarin banyak yang mengeluh ke saya ingin kehidupan normal, tapi dengan protokol kesehatan ketat. Ayo kita lakukan. Kita harus jaga kepercayaan itu dan tidak boleh sembrono," kata Risma saat menggelar jumpa pers di rumah dinasnya, Senin (8/6/2020).

"Ini justru malah lebih berat karena di pundak kita terdapat kepercayaan, ayo kita jaga. Tidak boleh lengah dan sembrono," ujarnya.

Baca juga: Pesan Risma Setelah PSBB Surabaya Tak Diperpanjang

Sumber: Kompas.com (Penulis : Idham Khalid, Amriza Nursatria | Editor : Robertus Belarminus, Setyo Puji, David Oliver Purba, Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com