Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa KPK Tuntut Bupati Nonaktif Lampung Utara Dicabut Hak Dipilihnya

Kompas.com - 10/06/2020, 05:15 WIB
Tri Purna Jaya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

LAMPUNG KOMPAS.com - Selain dituntut 10 tahun penjara, Bupati nonaktif Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara juga dituntut untuk dicabut haknya dalam sektor politik.

Tuntutan iu disampaikan Jaksa Penuntut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam sidang daring di Pengadilan Tipikor Tanjung Karang, Selasa (9/6/2020).

Kepada majelis hakim, Jaksa Ikhsan dari KPK meminta agar Agung dicabut hak dipilihnya dalam sebuah jabatan.

Jaksa Ikhsan menyatakan hak dipilih itu dicabut selama empat tahun setelah terdakwa Agung menjalani hukuman pidana pokok.

"Menjatuhkan pidana tambahan, mencabut hak dipilih selama empat tahun setelah terdakwa menjalani pidana pokok," kata Jaksa Ikhsan.

Baca juga: Kasus Gratifikasi Rp 100 Miliar, Bupati Nonaktif Lampung Utara Dituntut 10 Tahun Penjara

Sebelumnya, jaksa juga menuntut Agung pidana penjara selama 10 tahun atas tindak pidana korupsi menerima uang suap.

Jaksa menyatakan, Agung menerima ratusan miliar uang suap selama menjabat sebagai bupati.

Jaksa Ikhsan menyatakan, Agung terbukti dan meyakinkan telah melakukan tindak pidana korupsi secara berkelanjutan seperti dalam Pasal 12 B UU Nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi.

"Memohon majelis hakim menjatuhkan pidana selama 10 tahun penjara dikurangi selama terdakwa menjalani masa tahanan," kata Jaksa Ikhsan, Selasa (9/6/2020).

Jaksa Ikhsan juga meminta majelis hakim menjatuhkan denda sebesar Rp 1 miliar subsider 1 tahun kurungan penjara.

Selain tuntutan pidana penjara dan uang denda, Jaksa Ikhsan juga meminta majelis hakim menjatuhkan pidana uang pengganti sebesar Rp 77,5 miliar.

Baca juga: Kasus Suap Lampung Utara, Relasi Keluarga Bupati Diduga Ambil Uang Suap

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com