Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Plt Wali Kota Medan: Penularan Covid-19 Bergeser ke Kawasan Padat dan Ramai

Kompas.com - 09/06/2020, 20:21 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengatakan jika ada pergeseran penyebaran Covid-19 di Kota Medan, yakni menyasar di kawasan padat dan ramai. 

"Sudah terjadi pergerseran penularan di Kota Medan, sekarang penularan tertinggi di Kecamatan Medanarea dan Medandenai," kata Ahkyar melalui keterangan tertulis ke Kompas.com, Selasa (09/06/2020).  

"Di sini potensi eksponensialnya besar sekali karena kehidupan masyarakat, rumahnya padat, kehidupannya ramai," lanjutnya.

Baca juga: Satu Orang dari Klaster Jamaat HOG Ketahuan Positif Corona Sebelum Naik Pesawat ke Medan

 

Untuk itu, pihak pemkot Medan akan melakukan rapid test di lokasi-lokasi ramai dan padat penduduk. "Kami akan fokus pada kecamatan-kecamatan yang menjadi pusat penularan tertinggi," kata Akhyar.

Untuk rapid test, saat ini sumbangan dari donatur terus mengalir ke RS Universitas Sumatera Utara. RS ini kemudian menggelar rapid test massal sejak Senin (08/06/2020).

Rapid test dilakukan dengan cara drive thru dan pemeriksaan di tempat, sesuai arahan petugas dan sesuai protokol kesehatan. Warga yang datang hanya tinggal membawa KTP. Hasil tes langsung diberikan di tempat. 

Baca juga: Sambut New Normal, Pemkot Medan Revisi Perwali yang Baru Sebulan Terbit

Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution sendiri ikut rapid test massal ini pada Selasa (09/06/2020) secara drive thru. 

Ia mengatakan, pelaksanaan rapid test massal ini membuat masyarakat jadi lebih tenang serta jika ada yang reaktif bisa cepat ditangani. 

 

 

"Pemkot Medan juga sedang melakukan rapid test kepada jajarannya terutama aparatur pemerintahan di garis terdepan yaitu camat, lurah, puskesmas, dan kepala lingkungan," lanjut Akhyar. 

"Kemudian kepada masyarakat Kota Medan sebagai screening massal mendeteksi antibodi yang terbentuk jika pernah terpapar virus. Dengan begitu kita mampu memetakan lebih cepat dan mengambil tindakan," kata Akhyar.

Baca juga: Polisi Gerebek Tempat Pijat Plus Khusus Gay di Medan, 11 Orang Diamankan

 

Bantuan donatur untuk rapid test

Rektor USU Prof Runtung Sitepu mengatakan, rapid test yang digelar merupakan bantuan dari Perguruan Tinggi Tridarma. Disebutnya, banyak donatur yang memberikan sumbangan kepada USU baik berupa reagensia, rapid test, berbagai Alat Pelindung Diri (APD) dan pihaknya tidak pernah melakukan komersialisasi.

"Gratis datangnya, gratis kita berikan. Bantuannya cukup besar jadi kita akan mendistribusikan ke beberapa kabupaten dan kota, namun masyarakat Kota Medan kita utamakan,” kata Runtung.

Kalau dalam rapid test massa ini ada yang hasilnya reaktif maka atas persetujuan Satuan Gugus Tugas Dinas Kesehatan Kota Medan dilakukan swab test atau sosialisasi dengan cara pasien disuruh isolasi mandiri atau tidak berkeliaran ke mana-mana.

Runtung mengimbau masyarakat untuk berani rapid test sehingga dapat mempersempit jumlah kasus positif Covid-19 dan mengurangi dampak yang lebih luas lagi.

Update Covid-19

Sebagai tambahan, update data terakhir dari Gugus Tugas Covid-19 Kota Medan 9 Juni 2020 pukul 17:45 WIB diketahui sebagai berikut. 

Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 1.216 orang, Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 1.618 orang. Pelaku Perjalanan (PP) sebanyak 1.863 orang. 

Kemudian, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 926 orang. Positif Covid-19 sebanyak 421 kasus dengan rincian yang sembuh 122, meninggal dunia 33 dan dirawat 266.

Sebaran Covid-19 di Kota Medan, yakni di 21 kecamatan dan 151 kelurahan berstatus zona merah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com