Meski dibantu letak geografis yang terpisah dari Pulau Sulawesi, Pemerintah Kabupaten Sitaro juga melakukan beberapa langkah untuk mencegah virus corona menyebar.
Salah satunya adalah imbauan yang disampaikan masyarakat di rumah ibadah.
"Contohnya, jemaat tidak berpegang tangan maupun cipika-cipiki," kata Evangelian.
Evangelian juga membentuk Gugus Tugas Covid-19 hingga ke tingkat desa yang bertugas untuk mengajak masyarakat menerapkan protokol pencegahan penularan virus corona.
Baca juga: Sebanyak Enam Kecamatan di Kota Palopo Nihil Kasus Corona
Pemerintah Kabupaten Sitaro juga berusaha tidak membebankan masyarakat untuk mencegah virus corona menular.
Semisal untuk kewajiban penggunaan masker selama berada di luar rumah, sebelum kewajiban itu diterapkan, Evangelian membagikan penutup mulut dan hidung itu secara gratis terlebih dahulu.
Setiap rumah di Sitaro, diklaim Evangelian, juga sudah punya tempat mencuci tangan.
"Tempat cuci tangan diletakkan di depan rumah. Kalau di tempat umum, Pemkab Sitaro yang menfasilitasi," katanya.
Evangelian pun sudah menyiagakan sejumlah petugas untuk menjaga kedisiplinan warga menjalankan protokol kesehatan di fasilitas umum.
"Jika tidak memakai masker maupun face shield, maka tidak bisa masuk. Di pasar ada petugas, jika di dalam pasar sudah cukup banyak, yang lain menunggu agar tidak terjadi kerumanan," ujarnya.
Baca juga: Kabupaten Ngada, NTT, Masih Nihil Kasus Positif Covid-19, Ini Rahasianya
Belum Mau Terapkan New Normal
Meski Kepulauan Sitaro hingga kini nihil kasus Covid-19, Evangelian belum menerapkan kenormalan baru atau new normal di daerahnya.
Pasalnya, Kota Manado yang jadi satu-satunya pintu masuk ke kawasan kepulauan itu masih terus mengalami peningkatan kasus orang terinfeksi virus corona.
"Saya tidak ingin gegabah menerapkan new normal. Karena indikator kita adalah Manado. Kalau kasus di Manado masih terus naik, kita tidak mungkin new normal, apalagi akses utamanya Sitaro ke Manado," jelasnya.
Hingga kini, sekolah di Sitaro masih diliburkan. Warga Sitaro yang sedang merantau juga masih diminta tidak pulang kampung hingga wabah berakhir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.