Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Dedi Mulyadi Bagi-bagi Makanan Suguhan Saat Mentan Berpidato

Kompas.com - 08/06/2020, 12:41 WIB
Farida Farhan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KAWARANG, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR RI Dedi Mulyadi membagi-bagikan makanan suguhan tamu undangan kepada para petani yang sedang duduk di pinggir panggung.

Aksi itu dilakukan ketika Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan sambutan pada kegiatan panen raya di Desa Bayu Lor, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Sabtu (6/6/2020).

Aksi anggota DPR RI dari Fraksi Golkar itu direkam video dan viral di media sosial. Video itu dibagikan di akun Facebook Kang Dedi Mulyadi pada Minggu (7/6/2020).

Baca juga: Dedi Mulyadi: Kita Bisa Hidup Tanpa Rapat di Hotel, Pemangkasan Anggaran Harus Dilanjut

Dalam video tersebut, Dedi tampak bolak-balik memberikan makanan suguhan tamu undangan, mulai dari snack hingga buah-buahan, ke petani yang duduk di pinggir panggung.

Dikonfirmasi pada Senin (8/6/2020), Dedi mengaku bagi-bagi makanan suguhan itu agar para petani bisa ikut menikmati makanan enak di sela acara panen raya.

"Pada kegiatan formal pemerintah, di meja pasti tersedia kue kotak dan parsel buah yang di semua tempat sama. Sering kali kita jenuh dan tak menyentuhnya. Sementara di pinggir tenda berjejer warga membayangkan enaknya kue dan buah di meja kita," kata Dedi.

Hingga Senin pukul 12.18 WIB, unggahan tersebut mendapat 16.443 like, 1.413 komentar, dan sudah dibagikan hingga 785 kali.

Ketahanan pangan

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam pidatonya mengatakan, ketahanan pangan Indonesia menghadapi Covid-19 cukup bagus.

"Kita yakin dengan ketahanan pangan yang ada, yang saat ini panen cukup bagus," ujar Yasin.

Ia juga meminta petani segera menanam padi kembali. Hal ini juga sebagai langkah mengahadapi musing kemarau.

Yasin berharap kelompok tani, masyarakat tani, dan pemerhati pertanian bersama pemerintah menghadapi tantangan Covid-19 dan musim kemarau. Hal ini sebagai langkah mengantisipasi krisis pangan.

"Ancaman musim kemarau atau gadu ke depan adalah ancaman ril yang harus dihadapi dengan percepatan tanam," ujarnya.

Yasin juga mengaku akan mengecek informasi harga gabah anjlok di Karawang. Sebab, ia mengaku tak memiliki data soal harga gabah anjlok.

Meski begitu, ia mengakui ada pelambatan disribusi, transportasi, dan daya beli selama menghadapi pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Ini agak sedikit memengaruhi. Tetapi sekarang pemulihan sudah kami lakukan," kata dia.

Baca juga: Mentan: Tangkap Distributor Bawang Putih yang Nakal

Yasin meyakini jika sektor pertanian akan bertumbuh, termasuk pascapandemi. Sebab, menurutnya, pangan akan menjadi kebutuhan utama masyarakat.

Pemerintah, kata dia, akan melakukan intervensi. Salah satunya memastiakan gabah petani terserap dan memperpendek rantai pasok.

"Kalau perlu rantai pasok jangan terlalu lebar, yang membuat harga ada dinamika, ada naik dan turun," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com