Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Teluk Tomini, Getaran Terasa hingga Gorontalo

Kompas.com - 08/06/2020, 11:17 WIB
Rosyid A Azhar ,
Dony Aprian

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.comGempa tektonik berkekuatan magnitudo 5,5 mengguncang Teluk Tomini sekitar pukul 09.34 Wita, Senin (8/6/2020).

Gempa ini dirasakan di wilayah Gorontalo pada skala II - III MMI, di Bitung, Minahasa, Bolaang Mongondow, Kotamobagu, Taliabu skala II MMI.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika, Rahmat Triyono menjelaskan, hasil analisis menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,1.

“Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,46 Lintang Selatan dan 124,31 Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 98 km arah Selatan Kota Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara pada kedalaman 76 km,” ujar Rahmat Triyono.

Baca juga: Gempa Bumi Magnitudo 5,1 di Pangandaran, Tidak Berpotensi Tsunami

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kata Rahmat, gempa yang terjadi merupakan jenis menengah akibat aktivitas subduksi lempeng laut Maluku.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa memiliki mekanisme pergerakan sesar turun (normal fault). 

Guncangan gempa ini dirasakan masyarakat di daerah Gorontalo pada skala II-III MMI, getaran dirasakan nyata dalam rumah.

Sementara di Bitung, Minahasa, Bolaang Mongondow, Kotamobagu, Taliabu pada skala II MMI, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda ringan yang digantung bergoyang.

“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut,” ujar Rahmat Triyono.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Nias dan Gunungsitoli, Sumatera Utara

Dari hasil pemodelan BMKG menunjukkan gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).

“Kepada masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” papar Rahmat Triyono.

Ia juga meminta masyarakat menghindari dari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan cukup tahan gempa, atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke rumah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com