Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta PSBB Surabaya Tak Diperpanjang, Driver Ojol: Semoga Didengar Risma dan Khofifah

Kompas.com - 08/06/2020, 06:14 WIB
Ghinan Salman,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jawa Timur berharap agar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya Raya tidak diperpanjang hingga jilid IV.

Penerapan pembatasan PSBB jilid III di Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik akan berakhir pada hari ini, Senin (8/6/2020).

Baca juga: Risma Minta Khofifah Akhiri PSBB Surabaya meski Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Ini Alasannya

Humas PDOI Jatim Daniel Lukas Rorong mengatakan, selama penerapan PSBB di Surabaya Raya, pendapatan para driver ojek online (ojol) menurun drastis antara 50 persen hingga 70 persen.

Driver ojol hanya dapat melayani jasa pengiriman barang, pemesanan makanan dan minuman saja.

"Karena memang permintaan paling besar itu dari angkutan orang. Karena itu harapan dan aspirasi dari rekan-rekan ojol, PSBB di Surabaya Raya tidak diperpanjang hingga tahap IV," kata Daniel saat dihubungi, Senin.

"Kami berharap agar nantinya ojol bisa mengangkut penumpang lagi pasca-masa pemberlakuan PSBB jilid III berakhir pada hari ini di Surabaya Raya," kata dia menambahkan.

Baca juga: Minta PSBB Diakhiri, Risma Sebut Ekonomi Warga Surabaya Harus Bergerak

Driver ojol Surabaya Raya berjanji akan mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah jika diperbolehkan kembali mengangkut penumpang.

Di antaranya dengan melengkapi diri dengan APD, meminimalisasi kontak dengan penumpang, dan meminta penumpang membawa helmnya sendiri.

"Kami berharap agar aspirasi dari rekan-rekan ojol ini bisa didengar dan dikabulkan oleh Bu Khofifah selaku Gubernur Jawa Timur serta Bu Risma selaku Wali Kota Surabaya sehingga tidak ada lagi PSBB Jilid IV. Sudah cukup sampai III jilid saja," kata Daniel.

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akan meminta pelonggaran dan penghentian penerapan PSBB kepada Pemerintah Provinsi Jatim, meski kasus Covid-19 di Surabaya masih tinggi.

Warga Surabaya bisa bertahan jika ekonomi di Kota Pahlawan bergerak.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com