Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tiga Kali Mendaftar TNI AD, Puasa Hebat sampai Diterima"

Kompas.com - 08/06/2020, 06:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Di balik ledakan helikopter MI-17 TNI AD di Kendal pada Sabtu (6/6/2020), rupanya ada sebuah kisah perjuangan hebat almarhum Kapten Cpn Fredy Vebryarto Nugroho (36).

Fredy berjuang keras meraih cita-citanya menjadi seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD).

Pria asal Sleman itu gugur saat helikopter meledak, setelah berhasil menggapai mimpinya sebagai seorang prajurit negara.

Baca juga: 2 Kru Sempat Lari Sebelum Helikopter TNI AD Meledak di Kendal

Tiga kali mendaftar, tak pernah patah semangat

Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Danpuspenerbad), Mayor Jenderal 
Teguh Pudjo Rumekso saat menghampiri keluarga almarhum Kapten Cpn Fredy Vebryarto Nugroho usai acara pemakaman.KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Danpuspenerbad), Mayor Jenderal Teguh Pudjo Rumekso saat menghampiri keluarga almarhum Kapten Cpn Fredy Vebryarto Nugroho usai acara pemakaman.
Paman Kapten Cpn Fredy, Suwandi, mengenang kembali tetesan peluh keponakannya demi menjadi tentara.

Suwandi bercerita, pria lulusan sajana Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu tiga kali mendaftar sebagai anggota TNI.

Fredy tak patah semangat, meski dua kali tesnya gagal.

"Sebelum diterima itu puasa hebat, sampai diterima," kata dia.

Setelah mendaftar untuk kali ketiga, Fredy akhirnya mewujudkan impiannya menjadi anggota TNI.

"Tekadnya itu luar biasa, sampai tiga kali (mendaftar) baru diterima, semnagatnya luar biasa," tutur Suwandi mengenang keponakannya.

Baca juga: Saksi Mata: Helikopter TNI AD Terbang Rendah, Semakin Rendah, Lalu Jatuh

 

IlustrasiThinkstockphotos.com Ilustrasi
Pulang setiap Jumat sore

Di mata Suwandi dan keluarganya, Fredy adalah sosok yang mencintai keluarga.

Meski telah memiliki rumah di Semarang. Namun ia rutin pulang ke kampung halamannya di Sleman untuk mengunjungi sanak saudara.

"Setiap Jumat sore pulang, selalu menyambangi saudara-saudaranya," kata dia.

Fredy juga disebut sebagai anak yang rajin beribadah.

"Fredy ini anak yang luar biasa, senang prihatin. Anak ini luar biasa, baik sekali anak ini, anak soleh," ujar dia.

Baca juga: Kecelakaan Helikopter MI-17 TNI AD di Kendal, Jatuh Saat Lakukan Tactical Manuver

Tewas dalam insiden ledakan helikopter

Petugas berupaya memadamkan api dari sebuah helikopter yang jatuh di Kawasan Industri Kendal (KIK), Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (6/6/2020). Belum diketahui penyebab jatuhnya helikopter jenis MI-17 bernomor registrasi HA 5141 milik TNI-AD yang mengakibatkan empat awak tewas dan lima awak lainnya dilarikan ke rumah sakit.ANTARA FOTO/WAWAN HADI Petugas berupaya memadamkan api dari sebuah helikopter yang jatuh di Kawasan Industri Kendal (KIK), Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (6/6/2020). Belum diketahui penyebab jatuhnya helikopter jenis MI-17 bernomor registrasi HA 5141 milik TNI-AD yang mengakibatkan empat awak tewas dan lima awak lainnya dilarikan ke rumah sakit.
Suwandi dan keluarga tak menyangka nama Fredy masuk dalam daftar korban jatuhnya helikopter MI-17 di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (6/6/2020) lalu.

Saat itu keponakannya diketahui sedang menjalankan misi latihan terbang sebagai bagian dari program Pendidikan Calon Perwira Penerbang 1.

Kabar duka itu sampai di telinga keluarga Fredy pada Sabtu (6/6/2020) sore.

"Keluarga mendapat kabar sekitar pukul 16.30 WIB kemudian keluarga memastikan," tutur Suwandi.

Kaget, tak menyangka, hingga merasakan kepedihan mendalam begitu keluarga mengetahui Fredy menjadi korban meninggal usai helikopter meledak.

Baca juga: Fakta Lengkap Helikopter TNI AD Jatuh di Kendal, Gelar Misi Latihan hingga 4 Orang Meninggal

 

Helikopter Mi17 milik Penerbad TNI AD jatuh di Kawasan Industri Kendal (KIK) Jawa Tengah, Sabtu (6/6/2020) Helikopter Mi17 milik Penerbad TNI AD jatuh di Kawasan Industri Kendal (KIK) Jawa Tengah, Sabtu (6/6/2020)
Dimakamkan secara militer

Almarhum Kapten Cpn Fredy Vebryarto Nugroho dimakamkan pada Minggu (7/6/2020) di Pemakaman Sayonoloyo Puri Pangayunan.

Pemakaman berlangsung dengan tata cara militer.

Adapun Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad) Mayor Jenderal Teguh Pudjo Rumekso menjadi inspektur upacara pemakaman Kapten Fredy.

"Telah gugur prajurit terbaik kita almarhum Kapten Cpn Fredy Vebryarto Nugroho. Semoga arwahnya bisa diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa," ungkap Teguh.

Bagi rekan-rekannya, Fredy merupakan sosok yang mudah bergaul dengan siapa saja.

"Dari teman-temanya yang sehari-hari bergaul dengan almarhum, almarhum orang yang baik, disiplin, ramah, dan mudah bergaul dengan teman-temanya. Jadi kami semua juga sangat kehilangan dengan kepergian almarhum," tandas dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor : Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com