Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini 10 Polisi Diterjunkan Jaga Tiap RS Rujukan Covid-19 di Makassar, Ada Apa?

Kompas.com - 08/06/2020, 05:20 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Sebanyak 100 personel kepolisian diterjunkan untuk mengamankan sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di Makassar.

Kini, polisi-polisi tersebut akan menjaga ketat rumah sakit yang merawat ODP, PDP hingga pasien positif.

Kapolrestabes Makassar Kombes Yudhiawan Wibisono mengemukakan, tiap rumah sakit rujukan Covid-19 akan dijaga puluhan anggota.

"Jadi tiap-tiap rumah sakit rujukan pasien Covid-19 akan dijaga 10 personel kepolisian," kata dia.

Baca juga: Warga yang Bawa Kabur Cool Box Sampel Swab Ditangkap, Polisi: Dia Pikir Milik Jenazah PDP

Ada apa?

ilustrasi polisiPolsek Madat ilustrasi polisi
Yudhiawan menjelaskan, pengetatan pengamanan itu dilakukan menyusul maraknya kejadian penjemputan paksa jenazah pasien terkait Covid-19.

Tak hanya itu, belakangan baru saja terjadi ada warga yang sempat membawa kabur cool box berisi sampel cairan tenggorokan PDP Covid-19 di Rumah Sakit Labuang Baji Makassar saat menjemput paksa jenazah.

"Kita amankan rumah sakit. Enggak akan ada lagi nanti yang akan mengambil paksa dari jenazah ODP maupun PDP karena itu sangat berbahaya. Bukan buat kami tapi buat masyarakat itu sendiri," ujar Kapolrestabes, dilansir dari Kompas TV.

Ia menegaskan, kasus penjemputan paksa bisa saja berujung ke ranah hukum.

"Kita akan tindak jika mengganggu ketertiban umum, bisa," kata Yudhiawan.

Baca juga: Jenazah Dijemput Paksa Keluarga, Rupanya Positif Covid-19, Ini Akibatnya

Ilustrasi jenazahKompas.com Ilustrasi jenazah

Dua kasus penjemputan paksa jenazah PDP

Adapun, di Makassar, insiden jenazah PDP dijemput paksa oleh keluarganya telah terjadi sebanyak dua kali dalam kurun waktu tiga hari.

Kasus pertama, jenazah PDP diambil paksa oleh keluarga dari Rumah Sakit Dadi Makassar, rabu (3/6/2020).

Keluarga datang bersama seratusan orang yang merangsek masuk membawa pergi jenazah begitu saja sambil membawa senjata tajam.

"Baru rencana akan dikafani, dishalatkan dan dimakamkan protap Covid-19 di Maccanda, Gowa, eh, datang pihak keluarga langsung ambil paksa dan bawa pergi," tutur Direktur RS Dadi Arman Bausat.

Baca juga: 100 Orang Serentak Jadi ODP, Berawal Jemput Paksa Jenazah PDP Sambil Bawa Senjata Tajam

Pihak rumah sakit tak bisa berbuat banyak dalam kondisi tersebut.

"Daripada dihalau, bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jadi saya perintahkan langsung, biarkan saja agar tidak terjadi pertumpahan darah," papar Arman.

Kemudian Jumat (5/6/2020) insiden penjemputan paksa jenazah kembali terjadi.

Kali ini peristiwa berlangsung di Rumah Sakit Labuan Baji Makassar.

Kedua kasus itu direkam oleh warga dan viral di media sosial.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Makassar, Himawan | Editor: Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com