KOMPAS.com- Ekonomi warga Surabaya harus tetap bergerak agar masyarakat dapat bertahan di tengah pandemi Covid-19.
Alasan itulah yang mendasari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengajukan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur agar PSBB di Surabaya diakhiri.
Ia menilai banyak masyarakat yang terlalu lama tak bisa bekerja akibat wabah ini.
Di sisi lain, mereka butuh penghasilan untuk bertahan hidup.
"Kan kita tidak bisa, kalau mal terus sepi kan pegawainya bisa dipecat. Jadi ini harus kita mulai. Karena sekali lagi saya khawatir sama hotel, restoran. Kan enggak mungkin, membayar orang tapi nganggur, sedangkan mereka tidak punya pendapatan," ujar Risma.
Baca juga: Detik-detik Kapolda Jatim Usir Kapolsek yang Tidur Saat Rapat Covid-19: Keluar, Jangan Main-main!
Risma mengemukakan, telah meminta bantuan alat rapid test pada pemerintah pusat.
Alat rapid test itu akan diprioritaskan menyasar tempat-tempat keramaian, pegawai mal serta restoran di Surabaya.
"Saya sudah mohon ke Pak Menteri (Menkes Terawan) nanti kalau kita ada rapid test kita prioritaskan itu pegawai minimarket, supermarket, pegawai mal, pegawai toko," kata dia.
Baca juga: Kisruh Bantuan Mobil PCR, Saling Klaim dan Amukan Risma, Ini Akhir Ceritanya
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.