Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Panggil Anggota DPRD Tulungagung yang Marah Banting Botol Bir di Pendopo Kabupaten

Kompas.com - 07/06/2020, 05:30 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Pimpinan DPC PDI Perjuangan Tulungagung memanggil anggota DPRD yang marah dan membanting botol bir serta toples kaca di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bangsa.

Menurut Ketua DPC PDI Perjuangan Tulungagung Susilowati pemanggilan anggota DPRD yang berinisial SHM tersebut untuk klarifikasi kejadian pada Jumat (29/5/2020) malam.

"Kami hanya melakukan klarifikasi saja seputar kejadian tersebut," terang Susilowati, Kamis (4/6/2020) dilansir dari surya.co.id.

Baca juga: Anggota DPRD Mengamuk Banting Botol Bir di Pendopo, Ini Penjelasan Bupati Tulungagung

Menurut Susi, SHM membantah telah memecahkan toples kue di ruang tamu pendopo. Namun SHM tidak memberi penjelasan siapa yang memecahkan toples tersebut.

Saat klarifikasi, kata Suci, SHM meminta maaf atas kejadian di pendopo Kabupaten Tulungagung.

Peristiwa di pendopo kabupaten menjadi perhatian publik. SHM anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan datang bersama rekannya berinisial YY untuk mencari Bupati Tulungagung Maryoto.

Baca juga: Banting Botol Bir di Pendopo Kabupaten, Anggota DPRD Tulungagung yang Ngamuk Diduga Sempat Minum Miras

Malam itu Maryoto tidak ada di pendopo. SHM pun marah dan disebutkan jika ia dan rekannya YY membanting toples kue nastar di ruang tamu pendopo.

Mereka sempatt masuk ke dalam mobil dan keluar lagi sambi melemparkan botol bir kosong di tengah pendopo.

Tak hanya itu. Mereka juga meletakkan satu botol beralkohol milik Gilbey's yang sedikit dikonsumsi di meja ruang tamu pendopo.

"Setelah itu mereka pergi naik mobil keluar dari area pendopo," ujar salah satu saksi di lokasi.

Baca juga: Banting Botol Bir dan Toples Kue, Anggota DPRD Tulungagung Ngamuk di Pendopo Kabupaten

Diduga gara-gara mutasi

IlustrasiCamrocker Ilustrasi
Kemarahan SHM disebut-sebut terkait rencana mutasi. Bupati ditengarai akan memindahkan orang-orang yang ada di bawah perlindungan SHM.

Sementara itu Bupati Tulungagung Maryoyto mengaku tidak tahu latar belakang SHM mengamuk kepadanya.

Namun Maryoto mengaku sempat berbiacara dengan SHM lewat sambungan telepon.

"Saya suruh tunggu karena saat itu saya sudah perempatan Samudera, kurang dari lima menit sudah sampai. Tapi sampai sini dia sudah tidak ada," ujar Maryoto.

Baca juga: Fraksi PKS DPRD Kota Tegal Sesalkan PSBB Ditutup dengan Pesta Kembang Api

Ia mengakui akan melakukan mutasi sejumlah pejabat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com