Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Polisi Ditangkap karena Nyabu, Berawal dari Laporan Satpam yang Curiga karena Disangka Perampok ATM

Kompas.com - 06/06/2020, 15:11 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Seorang oknum anggota polisi berinisial Brigadir YS (37), yang bertugas di salah satu Polsek di Lampung Utara, ditangkap karena kedapatan sedang mengonsumsi sabu di dalam mobil di depan ATM BRI, Jalan Teuku Umar, Kedaton, Bandar Lampung, Jumat (5/6/2020) sekitar pukul 00.00 WIB.

Saat akan ditangkap, oknum polisi tersebut sempat menodongkan senjata api rakitan ke anggota, namun dengan sigap petugas langsung mengamankannya.

Selain mengamankan YS, warga Jalur Dua, Kecamatan Kotabumi Selatan, Lampung Utara, polisi juga mengamankan temannya, SF, warga Perumahan Suropati, Bandar Lampung.

Dari tangan keduanya polisi berhasil menemukan barang bukti berupa dua paket kecil sabu, alat isap, dan senjata api rakitan jenis revolver dengan empat butir amunisi kaliber 38.

Berikut fakta selengkapnya yang Kompas.com rangkum:

Berawal dari adanya laporan satpam ATM

Ilustrasi mesin ATMThinkstock.com/uncle_daeng Ilustrasi mesin ATM

Kepala Bidang Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Asryad mengatakan, penangkapan keduanya berawal dari kecurigaan satpam ATM BRI terhadap mereka karena diduga hendak membobol ATM.

Pasalnya, dari rekaman closed circuit television (CCTV) terlihat satu orang mengeluarkan senjata api.

“Dari CCTV terlihat ada pria yang mengeluarkan senjata api di depan ATM itu. Dari itu, ada kecurigaan akan ada pembobolan ATM,” kata Pandra saat dihubungi, Jumat sore.

Baca juga: Kronologi Penangkapan Oknum Polisi yang Disangka Perampok ATM, Ternyata Lagi Mengisap Sabu

 

Melawan saat akan ditangkap

Ilustrasi ditangkapKOMPAS.com/ Junaedi Ilustrasi ditangkap

Melihat itu, satpam tersebut langsung melapor ke polisi. Tim Tekab 308 Polresta Bandar Lampung yang menerima laporan tersebut langsung mendatangi lokasi kejadian.

Saat berada di lokasi, petugas melihat ada mobil Toyota Calya warna merah terparkir di depan ATM. Petugas kemudian langsung menggerebeknya.

"Saat ditangkap sempat terjadi perlawanan. Salah satunya (oknum anggota polisi) ini menodongkan senpi rakitan ke anggota Tekab," kata Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Rosef Efendi, dikutip dari TribunLampung.co.id.

"Setelah dibawa ke polres, dia ngaku anggota. Ada KTA-nya. Sekarang kami sedang melakukan pengembangan," sambungnya.

Baca juga: Disangka Perampok ATM, Ternyata Polisi Lagi Mengisap Sabu

 

Polisi amankan beberapa barang bukti

Ilustrasi sabuShutterstock Ilustrasi sabu

Dari tangan keduanya, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa dua paket kecil sabu, alat isap, dan senjata api rakitan jenis revolver dengan empat butir amunisi kaliber 38.

Kata Rosef, saat ini keduanya masih dalam pemeriksaan.

Atas perbuatannya, keduanya bakal dijerat pasal penyalahgunaan narkoba dan kepemilikan senjata api rakitan.

Baca juga: Polisi Sebut Penjual Sate Ayam yang Diduga Pakai Daging Busuk Sudah 8 Tahun Berjualan

 

(Penulis Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya | Editor Abba Gabrillin)/TribunLampung.co.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com