Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Anggota TNI Keroyok Pelajar SMA, Begini Kronologi Versi Dandim

Kompas.com - 06/06/2020, 10:25 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Komandan Kodim 1507 Saumlaki, Letkol Inf Rahmad Saerodin mengungkapkan kasus pengeroyokan yang dilakukan tiga oknum TNI terhadap AS (16), seorang siswa SMA di Tiakur, Kabupaten Maluku Barat Daya, telah diselesaikan secara kekeluargaan.

Dia mengatakan, aksi penganiayaan terhadap AS itu bukan dilatarbelakangi oleh masalah asmara, melainkan karena salah paham antara korban dan pelaku.

“Perlu saya jelaskan bahwa tidak ada motif asmara, pacaran atau cinta segitiga dalam kasus tersebut, jadi masalah ini murni hanya salah paham,” kata Rahmad, kepada Kompas.com, via telepon seluler, Jumat (5/6/2020) malam.

Dia menuturkan, insiden penganiayaan yang terjadi pada 22 Mei pekan lalu itu bermula saat pelaku, Serka M (48) sedang pergi mengambil madu pesanannya.

Baca juga: Gara-gara Cinta Gadis 17 Tahun, 3 Anggota TNI Keroyok Pelajar SMA, Begini Ceritanya

Saat kembali, pelaku bertemu dengan MS (17) yang merupakan pacar korban dan tiga orang temannya yang baru selesai menjual ikan, mereka kemudian pulang bersama-sama.

“Jadi, saat pulang itu Babinsa M ini bertemu AS yang saat itu bersama tiga rekannya lagi kumpul, lalu Babinsa ngomong ‘ade sudah malam ayo bubar, ayo pulang’, tapi AS ini tidak menjawab dan menanyakan kepada MS ‘kalian darimana, kenapa lama sekali’ dari sinilah Babinsa tersinggung,” ungkap dia.

Rahmad menuturkan, saat itulah, pelaku dan korban mulai bersitegang kemudian pelaku langsung menganiaya korban.

Selanjutnya, korban membalas dengan menendang kaki pelaku dan setelah itu korban langsung kabur.

“Si MS ini sempat melerai lalu AS lari, kemudian pelaku mencari korban ketemu kemudian pelaku membawa korban ke mes lalu dipukul di situ oleh tiga anggota, itu betul. Tapi, tidak sampai pingsan,” ungkap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com