Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berpacaran dengan Orang yang Sama, 3 Oknum TNI Aniaya Pelajar SMA di Depan Rumah si Gadis

Kompas.com - 06/06/2020, 06:07 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Tiga orang oknum anggota TNI di Maluku Barat Daya harus berurusan dengan hukum karena diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang remaja, AS (18).

Pengakuan keluarga korban, salah satu anggota TNI itu diduga berpacaran dengan gadis yang sama dengan yang dipacari korban pengeroyokan.

AS yang merupakan pelajar SMA di Tiakur, Kabupaten Maluku Barat Daya, berpacaran dengan MS (17).

Rupanya, MS juga diduga menjalin asmara dengan salah satu oknum anggota TNI itu.

Baca juga: [POPULER NUSANTARA] Detik-detik Sofian Dicakar Harimau | 3 Oknum TNI Keroyok Remaja SMA gara-gara Berebut Pacar

Keluarga sebut pelaku Babinsa

Ilustrasi penganiayaanKompas.com/ERICSSEN Ilustrasi penganiayaan
Kakak korban, Elson Tiator menyebut pelaku adalah seorang oknum TNI yang bertugas sebagai Babinsa Desa Hila, Kecamatan Pulau Romang, Maluku Barat Daya, berinisial M (48).

Karena cemburu, M mengajak dua orang temannya sesama TNI untuk menghajar AS.

Teman-teman M bertugas di sebuah perusahaan tambang emas.

Kejadiannya pada Jumat (22/5/2020) di beberapa lokasi.

“Penganiayaan terhadap adik kami ini terjadi pada Jumat 22 Mei lalu, jadi korban ini juga sempat dibawa ke barak perusahaan tempat para pelaku bekerja, lalu mereka mencekik, memukul, dan menganiaya korban di sana,” kata Elson lewat keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (4/6/2020).

Baca juga: Karena Masalah Asmara, 3 Anggota TNI Keroyok Pelajar SMA Sampai Babak Belur

 

Pengeroyokan.Tribunnews.com Pengeroyokan.
Sempat dihajar di depan rumah pujaan hatinya

Menurut Elson, AS sempat dibawa ke depan rumah sang gadis pujaan, MS dan menghajarnya.

Kemudian AS dibawa ke barak perusahaan dan dianiaya di sana.

"Jadi ini karena cemburu, pelaku ini mengajak dua rekannya yang kebetulan mereka sama-sama bertugas di perusahan, lalu membawa korban ke depan rumah MS lalu menghajarnya. Setelah itu korban diseret lalu dibawa lagi ke barak perusahan dan dihajar dianiaya di sana,” kata dia.

Pihak keluarga kemudian melaporkan kejadian itu ke Koramil Tiakur dan Pomdam XVI Pattimura melalui surat resmi.

Baca juga: 3 Anggota TNI Keroyok Pelajar SMA, Kapendam Pattimura: Sedang Diproses Hukum

Pelaku diancam tunda naik pangkat

Ilustrasi hukumShutterstock Ilustrasi hukum
Kepala Penerangan Kodam XVI Pattimura Kolonel Jansen Simanjuntak mengatakan laporan tersebut telah diproses.

Menurutnya, pelaku sudah dipertemukan dan meminta maaf kepada keluarga korban.

Meski telah berdamai, proses hukum bagi ketiga oknum TNI tetap berjalan.

Mereka terancam mendapatkan sanksi, mulai dari sanksi disiplin hingga pencopotan jabatan jika memiliki jabatan.

"Akan ada sanksi, sekarang sedang diproses hukum, sanksinya bisa penjara dan ada juga sanksi disiplin dan administrasi, oknum tersebut bisa tunda naik pangkat, kalau dia punya jabatan akan dicopot dan tidak bisa sekolah,” jelasnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty | Editor: Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com