KOMPAS.com- Rompi yang dikenakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Emil tak hanya sekadar menjadi pelengkap busana.
Di balik rompi tersebut, rupanya sang gubernur menyimpan sebuah janji soal pandemi.
Ridwan Kamil juga membeberkan filosofi di balik rompi yang dikenakannya.
Baca juga: Ridwan Kamil: PSBB Jawa Barat Disetujui Kemenkes, Berlaku Mulai 6 Mei
"Saya berkomitmen karena selama Covid-19 gubernur siaga satu, jadi akan pakai rompi terus selama pandemi ini dideklarasikan selesai," tutur dia, Jumat (5/6/2020).
Ridwan Kamil mengakui, pandemi Covid-19 menjadi sejarah luar biasa selama dirinya memimpin Jawa Barat.
Ia pun berencana akan memuseumkan rompi tersebut di sebuah tempat.
"Pokoknya mah pandemi Covid ini sejarah luar biasa dalam hidup saya khususnya. Saya nanti mau simpan di ruang khusus karena perjalanan saya di wali kota hingga gubernur kan piala banyak, artefak juga," tutur dia.
Baca juga: Sederet Fakta 5 Daerah di Jabar Ajukan Status PSBB...
Emil menjelaskan, rompi tidak dikenakan oleh mereka yang bekerja di balik meja.
Rompi banyak digunakan oleh mereka yang terjun langsung ke lapangan.
"Jadi saya pakai rompi karena rompi itu citranya orang lapangan, dari insinyur hingga tukang ojek," kata dia.
Di balik rompi itu, ada komitmen Emil untuk terus menjadi gubernur yang siap siaga di tengah pandemi.
Untuk diketahui, hingga saat ini, jumlah kasus di Jawa Barat sebanyak 2.366 kasus positif Covid-19 dengan jumlah kesembuhan 764 orang.
Sedangkan jumlah warga Jabar yang meninggal dunia karena Covid-19 mencapai 158 orang.
Baca juga: Ini Kisah di Balik Rompi Kerja Covid-19 ala Ridwan Kamil
Ridwan Kamil menyebut, para pelaku UMKM sedang menghadapi tantangan hebat di tengah pandemi.
"Kita menyadari UKM terpuruk. Hasil riset penurunan hampir 70 persen sehingga UKM butuh kreativitas agar laku," kata dia.
Pada awal bekerja menangani pandemi, Ridwan terlihat mengenakan rompi hijau, atribut organisasi relawan Jabar Bergerak yang diketuai oleh istrinya.
Belakangan dia mengenakan rompi biru tua sumbangan dari perusahaan pakaian lokal di wilayahnya.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jabar, Jateng, Banten, Sumsel, Babel, dan Lampung 5 Juni 2020
Emil tak merasa menjadi alat promosi lantaran rompi tersebut merupakan sumbangan dari perusahaan lokal.
Emil mendorong UKM lain untuk bersemangat menjual produk mereka.
Bahkan ia, mendukung produk lokal dengan mempromosikannya melalui foto, namun tidak untuk diunggah di akun Instagram pribadinya.
"Selama bisnisnya baik tak melanggar syariat ya gak apa-apa. Yang saya tahu yang pakai nama saya ada tukang cukur di Jogja, tukang tambal ban, warung mie di Depok, pecel lele di Garut," kata Ridwan Kamil.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani | Editor : Aprillia Ika)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.