Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Waktu 3 Hari, 2 Jenazah PDP di Makassar Diambil Paksa Keluarga, Ini Fakta Lengkapnya

Kompas.com - 06/06/2020, 05:25 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Dalam waktu 3 hari, jenazah dua PDP di Makassar diambil paksa oleh pihak keluarga.

Kasus pertama terjadi pada Rabu (3/6/2020) di Rumah Sakit Dadi Makassar. Jenazah PDP diambil paksa oleh keluarga saat masih berada di ruang ICU.

Saat itu ada seratusan orang yang datang dengan membawa senjata tajam.

Kasus kedua terjadi pada Jumat (5/6/2020) di Rumah Sakit Labuang Baji Makassar. Ada sekitar 80 orang yang mengambil paksa jenazah PDP yang berusia 49 tahun.

Dua peristiwa pengambilan jenazah PDP tersebut direkam oleh warga dan videonya viral di media sosial

Baca juga: 100 Orang Serentak Jadi ODP, Berawal Jemput Paksa Jenazah PDP Sambil Bawa Senjata Tajam

Berikut cerita lengkapnya

Di RS Dadi, 100 orang datang bawa senjata tajam

Pihak keluarga terekam kamera CCTV mengambil paksa dan membawa kabur jenazah PDP dari RS Dadi Makassar, Rabu (3/6/2020).Istimewa Pihak keluarga terekam kamera CCTV mengambil paksa dan membawa kabur jenazah PDP dari RS Dadi Makassar, Rabu (3/6/2020).
Kasus pengambilan paksa jenazah PDP terjadi di RS Dadi Makassar. Keluarga memaksa mengambil paksa jenazah PDP yang meninggal pada Rabu (3/6/2020) siang.

Pasien tersebut adalah rujukan dari RS Akademis Makassar. Ia datang pada Senin (1/6/2020) dengan gejala batuk, demam tinggi, sesak napas, dan muntah.

Setelah menjalani perawatan beberapa hari, pasien tersebut meninggal dunia.

Baca juga: Jenazah PDP Diambil Paksa Keluarga dari RS Dadi Makassar

Saat itu, pihak rumah sakit langsung menghubungi tim Gugus Tugas Covid-19. Rencananya jenazah akan dikafani dan dimakamkan dengan protap Covid-19.

Pemakaman rencananya akan dilakukan di Pemakaman Maccanda, Kabupaten Gowa. Namun keluarga datang dengan seratusan orang yang sebagian membawa senjata tajam.

Lalu tujuh orang masuk ruang ICU dan membawa pergi jenazah.

Baca juga: Keluarga Ambil Paksa Jenazah PDP Corona, Datang 100 orang dan Bawa Senjata Tajam, Direktur RS: Biarkan Saja...

Saat itu rumah sakit belum sempat mengambil sampel pasien tersebut untuk diperiksa.

"Apa mau diperbuat? Karena jumlahnya hampir seratusan orang bawa senjata tajam. Ya dibiarkan saja,” jelas Direktur RS Dadi, Arman Bausat.

"Daripada dihalau, bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jadi saya perintahkan langsung, biarkan saja agar tidak terjadi pertumpahan darah,” kata Arman saat dikonfirmasi, Kamis (4/6/2020).

Baca juga: Ratusan Orang Bawa Senjata Tajam, Ambil Paksa Jenazah PDP, Rumah Sakit: Apa Mau Diperbuat?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com