Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Detik-detik Sofian Dicakar Harimau | 3 Oknum TNI Keroyok Remaja SMA gara-gara Berebut Pacar

Kompas.com - 06/06/2020, 05:20 WIB
Pythag Kurniati

Editor

2. Karena asmara 3 oknum TNI keroyok pemuda SMA

Diduga memacari orang yang sama, oknum anggota TNI di Maluku Barat Daya mengeroyok seorang pemuda SMA berinisial AS.

Kepala Penerangan Kodam XVI Pattimura Kolonel Jansen Simanjuntak mengemukakan, pengeroyokan dipicu masalah asmara.

Oknum TNI itu dipastikan akan mendapatkan sanksi.

Pengeroyokan, dituturkan oleh kakak korban Elson Tiator, terjadi lantaran oknum TNI berinisial M (48) dan adiknya berpacaran dengan orang yang sama yakni MS (17).

M yang cemburu lalu mengajak dua teman TNI nya yang lain untuk mengeroyok AS di depan rumah gadis pujaannya.

“Penganiayaan terhadap adik kami ini terjadi pada Jumat 22 Mei lalu, jadi korban ini juga sempat dibawa ke barak perusahan tempat para pelaku bekerja, lalu mereka mencekik, memukul, dan menganiaya korban di sana,” kata Elson.

Baca juga: 3 Anggota TNI Keroyok Siswa SMA, Terancam Dicopot hingga Tunda Naik Pangkat

3. Ibu 3 anak diberi pekerjaan usai mencuri sawit untuk beli beras

Perangkat Desa Koto Tandun bersama Direksi PTPN V saat mengunjungi rumah RMS, ibu rumah tangga yang mencuri tandan buah sawit untuk membeli beras di Desa Koto Tandun, Kecamatan Tandun, Kabupaten Rohul, Riau, Kamis (4/6/2020) malam.KOMPAS.COM/IDON Perangkat Desa Koto Tandun bersama Direksi PTPN V saat mengunjungi rumah RMS, ibu rumah tangga yang mencuri tandan buah sawit untuk membeli beras di Desa Koto Tandun, Kecamatan Tandun, Kabupaten Rohul, Riau, Kamis (4/6/2020) malam.
Seorang ibu di Kecamatan Tandun, Rokan Hulu, Riau bernama RMS (31) meminta maaf pada PTPN V Sei Rokan lantaran telah mencuri tandan sawit.

"Saya menyesal, Pak. Saya minta maaf yang sebesar-besarnya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi, Pak," ujar RMS.

RMS mengaku nekat mencuri lantaran beras di rumahnya sudah habis.

"Waktu itu beras cuma tinggal dua kilo. Jadi saya pergi ambil buah sawit PTPN V untuk beli beras. Saya khilaf, Pak. Maafkan saya. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada perusahaan dan pihak lainnya yang telah membantu saya," kata RMS.

Sementara itu, usai kejadian pencurian, pihak PTPN V mendatangi rumah RMS dan menawarkan pekerjaan buruh harian di perusahaan kepada RMS dan suaminya.

Baca juga: Ibu 3 Anak yang Curi Sawit untuk Beli Beras Minta Maaf, Dirut PTPN V Malah Tawari Pekerjaan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com