BANDUNG, KOMPAS.com - Perusahaan rintisan bidang mode asal Kota Bandung, Jawa Barat, NIION, hampir bangkrut akibat efek dari pandemi Covid-19.
Adit Yara selaku Founder NIION menceritakan bagaimana pembatasan sosial sebagai upaya untuk memutus penyebaran virus corona sangat berdampak pada penurunan jumlah penjualan produknya.
"Kita sempat berhenti karena kebingungan. Agar tidak kolaps, maka strateginya adalah efisiensi," kata Adit kepada Kompas.com, Jumat (5/6/2020).
Baca juga: Ini Kisah di Balik Rompi Kerja Covid-19 ala Ridwan Kamil
Adit mengatakan, andai saja pandemi Covid-19 tidak ada, NIION bisa dipastikan mampu meraup untung besar dari penjualan produk premium.
Apalagi, pada Februari 2020, perusahaannya merilis produk Sterling Bag.
Penjualan Sterling Bag sedang tinggi sebelum virus corona muncul di Indonesia.
Satu bulan kemudian, Presiden Joko Widodo mengumumkan pemberlakuan pembatasan sosial akibat virus corona yang mulai mewabah di Tanah Air.
Kabar tersebut benar-benar menjadi pukulan telak bagi pelaku industri kreatif, termasuk NIION.
Meski demikian, NIION mencoba beradaptasi dengan keadaan.
Adit memilih beradaptasi dengan melahirkan produk masker artistik yang diberi nama masker Halpa Series.
NIION sendiri bukannya secara tiba-tiba memproduksi masker di tengah pandemi.
Sebab, sebelum wabah terjadi di Indonesia, NIION sudah pernah memproduksi masker fashionable, selain tas one tone colour yang menjadi ciri khas NIION.
"Sebelumnya pernah ada produk masker reguler yang kita buat," kata Adit.
Masker anti-air hingga kolaborasi desainer
Adit menjelaskan, ide awal memproduksi masker kekinian berawal setelah satu pekan mengamati fenomena bahwa masker menjadi sangat langka di pasaran dan harga jual yang sangat tinggi.
Adit kemudian memproduksi 1.000 potong masker yang dihiasi dengan corak artistik.
"Diluar dugaan, 1.000 masker ludes dalam satu minggu," ujar Adit.