BATAM, KOMPAS.com - Rusaknya mesin pembangkit listrik hingga terjadinya pemadaman listrik bergilir di Batam, Kepulauan Riau, memiliki dampak negatif untuk semua pihak.
Salah satunya aktivitas pemeriksaan swab tenggorokan yang dilakukan oleh Badan Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Batam.
Pemeriksaan tersebut untuk menguji sampel swab yang terindikasi virus corona atau Covid-19.
Baca juga: Penyebab Listrik Padam di Batam dan Bintan
Akibat pemadaman listrik, hasil pemeriksaan swab yang dilakukan BTKLPP Batam tidak berjalan dengan maksimal.
Kepala BTKLPP Kelas I Batam Ismail berharap agar di wilayah sekitar BTKLPP kelas I Batam, pemadaman dilakukan pada malam hari.
Dengan demikian, pada siang hari mereka dapat lebih maksimal dalam melakukan pemeriksaan yang meliputi unboxing, ekstraksi, mixing dan PCR.
"Kamis kemarin saja banyak pemeriksaan yang tertunda akibat pemadaman listrik, sehingga hasilnya tidak maksimal," kata Ismail saat dihubungi, Jumat (5/6/2020).
Baca juga: Hilang Semalaman, Pria Ini Ditemukan di Dalam Mulut Buaya
Ismail mengakui ada genset yang tersedia. Namun, genset tapi tidak begitu maksimal, karena daya listriknya kecil.
"Sementara ruang pemeriksaan ada empat ruangan," kata Ismail.
Saat ini ada 50 sampel yang dalam tahap unboxing dan 350 yang belum diekstraksi.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan