Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tampilan Wapres Ma'ruf Amin Dipenuhi Coretan Saat Webinar, Rektor UIN Malang: Kita Akan Usut

Kompas.com - 05/06/2020, 15:48 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Abdul Haris menegaskan akan mengusut dugaan peretasan rekaman video Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin.

"Kalau bisa diketahui, kita akan usut," kata Abdul Haris, Jumat (5/6/2020).

Rektor mengutus bagian Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PTIPD) untuk menangani persoalan ini.

"Ini kan masalah teknologi informasi ya. Kita minta supaya PTIPD yang menangani ini. Koordinasi atau minta penjelasan ke Zoom," kata dia.

Baca juga: Tampilan Maruf Amin dalam Webinar UIN Malang Dipenuhi Coretan, Jubir Wapres Minta Itu Diusut

Surel dikirim ke pengelola Zoom

IlustrasiShutterstock Ilustrasi
Menindaklanjuti kasus tersebut, PTIPD mengirimkan surat elektronik (surel) kepada pengelola Zoom.

Selain itu, PTIPD juga melayangkan protes melalui laman keluhan di aplikasi Zoom.

Hal itu dilakukan untuk memperoleh klarifikasi dari pihak Zoom.

Sayangnya, hingga saat ini belum ada jawaban terkait permintaan itu.

"Kemarin kami langsung melayangkan keluhan ke Zoom dan meminta klarifikasi. Namun, hingga siang ini belum ada respons," ujar dia.

Baca juga: Webinar yang Dihadiri Wapres Diduga Diretas, UIN Malang Minta Penjelasan Zoom

 

Wakil Presiden Maruf Amin menyampaikan keterangan kepada wartawan tentang penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Senin (23/3/2020). Wapres meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa terkait jenazah pasien positif virus corona (COVID-19) yang meninggal dunia. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/ama.
 ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA Wakil Presiden Maruf Amin menyampaikan keterangan kepada wartawan tentang penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Senin (23/3/2020). Wapres meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa terkait jenazah pasien positif virus corona (COVID-19) yang meninggal dunia. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/ama.

Saat Wapres bicara muncul coretan tak teratur berwarna merah dan biru

Dugaan peretasan terjadi saat Wapres Ma'ruf Amin berbicara melalui rekaman video yang diputar penyelenggara melalui Zoom.

Ma'ruf ketika itu berbicara di acara webinar bertema "Ekonomi Syariah di Indonesia: Kebijakan Pemerintah Menuju New Normal Life".

Lantaran berhalangan hadir secara langsung dan harus rapat dengan Presiden Jokowi, Ma'ruf memberikan materi melalui rekaman video.

Namun, tulisan berwarna merah dan biru muncul secara acak di laman webinar.

Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi menyayangkan terjadinya gangguan itu.

Ia meminta pihak UIN Malang mengusut tuntas kasus ini.

"Saya meminta pihak penyelenggara (UIN) Malang mencari tahu kenapa hal itu sampai terjadi," kata Masduki, Kamis (4/6/2020).

Sumber: Kompas.com (Penulis: Andi Hartik, Deti Mega Purnamasari | Editor: Dheri Agriesta, Diamanty Meiliana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com