Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kisah di Balik Rompi Kerja Covid-19 ala Ridwan Kamil

Kompas.com - 05/06/2020, 13:43 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Selama pandemi Covid-19, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil selalu jadi sorotan. Tak hanya di tatanan kebijakan, gaya berpakaian pun turut diamati.

Salah satu yang menarik adalah rompi kerja Emil, sapaan akrabnya, yang selalu menempel selama kegiatan penanggulangan Covid-19.

Dari mulai konferensi pers, hingga agenda blusukan.

Ditemui di sela kegiatannya, Jumat (5/6/2020), Emil bercerita, rompi itu punya citra orang lapangan.

Selama pandemi Covid-19, ia ingin memperlihatkan jika pemerintah bekerja maksimal tak hanya di balik meja, tapi terjun langsung ke lapangan.

Baca juga: Kisah di Balik Sneaker yang Dipakai Jokowi Saat Bertemu Prabowo di MRT

Rompi mencitrakan pekerja lapangan

"Jadi saya pakai rompi karena rompi itu citranya orang lapangan, dari insinyur hingga tukang ojek. Karena itu saya berkomitmen karena selama Covid gubernur siaga satu jadi akan pakai rompi terus sampai pandemi ini dideklarasikan selesai," tutur pria dua anak ini.

Suami dari Atalia Praratya ini mengatakan, rompi tersebut merupakan sumbangan dari Eiger, perusahaan apparel outdoor asal Kota Bandung.

Pada awal pandemi, ia kerap mengenakan rompi warna hijau. Rompi tersebut merupakan atribut dari organisasi kerelawanan Jabar Bergerak yang diketuai oleh istrinya.

Baca juga: Relawan Jabar Bergerak Menembus Pos PSBB hingga Sebabkan Kerumunan

Belakangan, ia mulai mengenakan rompi berwarna biru tua yang dibuat khusus untuk Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Jabar.

"Jadi warna resminya biru tua. Kalau pakai hijau karena saat itu rompi gugus tugas lagi produksi. Kalau hijau Jabar Bergerak lebih ke relawan. Karena saya berada di gugus tugas, maka ada lambang yang menyesuaikan identitas jabatan, ada lencana dan lain-lain," ungkapnya.

Sumbangan Eiger, perusahaan lokal Bandung

Emil pun tak merasa jadi alat promosi. Sebab, barang tersebut bersifat sumbangan dari perusahaan lokal.

Ia pun menganggap wajar jika ada merek perusahaan yang ikut terpajang bersama atribut jabtannya.

Apalagi rompi itu hanya digunakan oleh para pejabat di gugus tugas.

"Kan saya gak mempromosikan langsung bahwa di dalamnya ada sablonan (merek) ya wajar masa mau dicabut. Digugus tugas juga hanya ketua divisi saja, jadi ya lumayan menghemat juga," ucapnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com