Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Babil, Bocah 12 Tahun Seorang Diri Rawat Kedua Orangtuanya yang Lumpuh

Kompas.com - 05/06/2020, 13:29 WIB
Abdul Haq ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

TAKALAR, KOMPAS.com - Muhammad Bil Sabri Rahmat (12) alias Babil bocah yang baru saja lulus sekolah dasar (SD) tidak seperti kebanyakan anak-anak sekampungnya yang menghabiskan waktunya untuk bermain.

Babil harus merawat kedua orangtuanya di gubuknya, Dusun Topejawa Lama, Desa Topejawa, Kecamatan Mangngarabombang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.

Ibunya, Karannua Daeng Sunggu (43), mengalami kelumpuhan total sejak 8 tahun lalu akibat infeksi tulang.

"Ibunya tidak bisa apa apa biar tangannya goyang susah karena infeksi tulang," kata Supiana, tetangga Babil, saat berbincang dengan Kompas.com, Kamis (4/6/2020).

Baca juga: Kisah Anak Penderita Hidrosefalus, Menunggak Iuran BPJS hingga Orangtua Kehilangan Pekerjaan

Sementara ayahnya, Kamaluddin Daeng Beta (39) juga mengalami kelumpuhan sejak Desember 2019 akibat stroke.

Segala kebutuhan sehari-hari keluarga harus dijalani oleh Babil, meski usianya masih terbilang anak-anak.

"Anaknya semua yang kerja termasuk mandikan kedua orangtuanya," kata Supiana.

Sebenarnya keluarga kecil ini pernah mengalami kehidupan yang lebih baik.

Puluhan tahun silam Kamal dan istrinya merantau ke Samarinda, Kalimantan Timur, untuk mengadu nasib dengan membuka usaha warung Coto Makassar.

Baca juga: Kisah DW Kehilangan 3 Anggota Keluarga di Surabaya, Covid-19 Renggut Kakaknya yang Hamil, Ibu dan Ayahnya

Belasan tahun membina rumah tangga, Babil pun lahir sebagai putra tunggal.

Empat tahun kemudian ibunya mengalami kelumpuhan hingga Kamal harus gulung tikar dan kembali ke kampung halaman.

"Terpaksa pulang kampung karena ibunya kena penyakit di sana (Samarinda)," kata Daeng Rampu, tetangga Babil lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com