Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar di Purwokerto Sambut New Normal, Sediakan Uang Steril dan Terapkan Satu Jalur untuk Pengunjung

Kompas.com - 05/06/2020, 11:18 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Dalam rangka menyambut penerapan kenormalan baru atau new normal, Pasar Manis Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, melakukan sejumlah pembenahan.

Pasar tradisional yang menjadi percontohan tingkat nasional ini menerapkan satu jalur bagi pengunjung agar tidak saling berpapasan.

Pengelola pasar juga menyediakan tempat penukaran uang yang telah disterilkan di pintu masuk.

Baca juga: Satu Pemasok Ikan Positif Covid-19, Pedagang Ikan Pasar Kranggan Yogya Jalani Rapid Test

Kasi Administrasi Keuangan dan Pengembangan SDM Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Banyumas, Gesang Tri Joko mengatakan, uji coba telah dimulai sejak Kamis (4/6/2020).

"Ini salah satu upaya kami dalam pencegahan virus corona (Covid-19) di pasar rakyat. Antara pintu masuk dan keluar ini tidak jadi satu, terpisah, ini agar tidak terjadi papasan, agar tidak ada kerumunan," kata Gesang, Jumat (5/6/2020).

Untuk memudahkan pengunjung, kata Gesang, pengelola pasar telah memasang petunjuk berupa stiker tapak kaki di seluruh area pasar, termasuk los pedagang.

Stiker warna merah untuk jalur masuk dan warna hijau untuk jalur keluar pengunjung.

"Sejak adanya pandemi ini kami telah menerapkan protokol kesehatan bagi pengunjung dan pedagang. Pengunjung dan pedagang diwajibkan menggunakan masker, sebelum masuk cuci tangan di tempat yang kami sediakan dan dicek suhu tubuh," ujar Gesang.

Baca juga: Pasar Tradisional Surabaya Ditata Ulang untuk Cegah Penyebaran Covid-19, Ini Penampakannya

Terkait dengan penukaran uang steril, lanjut Gesang, pihaknya bekerja sama dengan Bank Jateng.

"Jadi dari Bank Jateng ada petugas yang ditempatkan di pintu masuk. Uang steril ini dalam artian, kalau uang sudah dipakai untuk transaksi, otomatis menurut penelitian berpotensi ada virusnya," jelas Gesang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com