KOMPAS.com - Abah Oning (77) warga Kabupaten Subang kehilangan uang hasil dagangan sabun keliling setelah dihipnotis oleh orang yang tak dikenal.
Sehari-hari Abah Oning berjualan sabun cuci piring yang ia ambil dari seorang agen.
Walaupun menjadi korban hipnotis, Oning tetap mengganti uang penjualan sabun kepada agen sebagai bentuk tanggung jawabnya,
Abah Oning menjajakan sabun dengan mendorong gerobak sederhana dari satu kampung ke kampung lain. Ia bekerja mulai pagi hingga sore hari.
Baca juga: Kakek Penjual Sabun Keliling Kena Hipnotis hingga Uangnya Raib, Kapolres Turun Tangan
Untuk satu botol sabun yang dijual, Abah Oning hanya mengambil untung Rp 1.000 per botol. Dalam sehari, pria 77 tahun itu belum tentu bisa menjual 20 botol sabun.
Walaupun memiliki anak, Oning memilih tinggal dengan rekannya sesama penjual sabun. Ia mengaku tak mau merepotkan anaknya karena kondisi ekonimi tak jauh beda dengannya.
Abah Oning dan rekannya tinggal di rumah sederhana beralaskan tanah di Kampung Poponcol, RT 37 RW 12, Desa Salamjaya, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang.
Kisah Abah Oning sempat viral di media sosial. Salah satunya diunggah di akun Instagram @catatanseorangayah.
"Setiap pagi hingga sore hari beliau keliling kampung, walau tidak setiap hari beliau bisa menjual 20 buah botol sabun, namun Abah Oning tetap bersyukur," tulis @catatanseorangayah.
Mendengar kisah tentang Abah Oning, Kapolres Subang AKBP Teddy Fanani langsung berkunjung ke rumah penjual sabun keliling tersebut.
Baca juga: Ibu dan Anak di Makassar Terlibat Penipuan dengan Modus Hipnotis
Ia bertandang ke tempat tinggal Abah Oning pada Kamis (4/6/2020) sekitar pukul 16.00 WIB.
"Kami berikan bantuan uang tunai dan paket sembako kepada Abah Oning dan dua rekannya yang tinggal bersama," ujar Teddy kepada Kompas.com dalam rilis.
Teddy mengatakan hal tersebut dilakukan sebagai wujud nyata kepedulian Polri kepada masyarakat.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Farida Farhan | Editor: Farid Assifa)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.