Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Kasus YouTuber Ferdian: "Prank" Sembako Sampah, Merepotkan Polisi, Dipenjara lalu Dibebaskan

Kompas.com - 05/06/2020, 10:24 WIB
Agie Permadi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Youtuber Ferdian Paleka dan kedua rekannya kini dapat menghirup udara segar setelah korbannya mencabut laporan ke Polrestabes Bandung.

Ferdian berhasil lepas dari jeratan hukum setelah kuasa hukumnya berupaya melakukan mediasi damai dengan para korban. Kini Ferdian pun bebas dari penjara dan hukum. Polisi bahkan menutup kasus tersebut.

Lalu bagaimana kisah perjalanan kasus video prank sampah berisi sampah ini terjadi.

Video prank

Kasus ini berawal dari aksi yang dilakukan Ferdian Paleka (21), M Aidil (21) dan Tubagus Fadilah Achyar (20) yang membuat sebuah video prank berpura-pura membagikan bingkisan sembako kepada para waria yang mangkal di Jalan Ibrahim Adjie, Kiaracondong, Kota Bandung, Jumat (1/5/2020) dini hari lalu.

Pada rekaman itu, Ferdian dan teman-temannya memperlihatkan beberapa bingkisan yang disimpannya di dalam mobil. Mereka pun tampak mencari-cari sesuatu di tempat sampah.

Para pemuda ini kemudian berkendara dengan menggunakan mobil untuk mencari targetnya dan membagikan bingkisan kardus itu kepada beberapa waria di pinggiran jalan Kota Bandung.

Video yang diunggah Ferdian di akun YouTube dan media sosial miliknya itu pun viral, namun bukan pujian yang didapatkan melainkan kecaman dan hujatan.

Bagaimana tidak, bingkisan yang diberikan Ferdian cs kepada beberapa waria itu berisi sampah berupa tauge busuk hingga batu. Berdasarkan penelusuran, video tersebut pun telah dihapus baik di chanel yotube maupun Instagram milik pelaku.

Laporan korban

Aksi tak terpuji itu berbuntut pelaporan dari beberapa korban yang merasa terhina dan sakit hati. Minggu (4/5/2020) malam, korban mendatangi Polrestabes Bandung dan melaporkan aksi prank Ferdian cs.

Atas dasar laporan itu, pada hari yang sama, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Bandung mendatangi kediaman pelaku di daerah Baleendah, Kabupaten Bandung. Namun, upaya aparat kepolisian tak berbuah manis, Ferdian tak ada di rumah.

Orang tua Ferdian sempat meminta maaf atas tindakan yang dilakukan anaknya itu, bahkan mereka menjanjikan akan menyerahkan Ferdian yang hilang ke Polrestabes Bandung.

Namun hingga minggu siang, Ferdian tak memperlihatkan batang hidungnya lantaran takut dengan petugas dan masyarakat yang ikut menggeruduk rumahnya.

Pelarian

Ferdian dan Aidil sempat buron dan melarikan diri ke Ogan Ilir, Palembang, sementara Tubagus diserahkan orang tuanya ke kepolisian lebih awal.

Pengejaran Ferdian ini cukup alot, kedua pemuda ini bahkan kabur ditengah penjagaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Banyak dari netizen yang heran, bagaimana bisa ia melewati pos penjagaan.

Polisi berpendapat kemungkinan Ferdian melakukan upaya "kucing-kucingan", dia memanfaatkan waktu para penjaga pos lengah atau tengah beristirahat buka puasa atau sahur untuk melewati pos penjagaan.

"Kemungkinan memanfaatkan waktu-waktu pada saat buka puasa dan sahur, kan petugas bergantian nih yang jaga, ya kondisi itu dimanfaatkan pelaku," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarajat Polda Jabar Kombes Erlangga

Akan tetapi pendapat tersebut tidak seutuhnya benar. Tampaknya Ferdian punya cara lain untuk mengelabui petugas, yakni hanya berbekal surat sakit hingga mengubah penampilannya.

Tak hanya itu, polisi bahkan sulit melacak Ferdian yang kerap berganti nomor ponsel. Ferdian bahkan mengecoh polisi yang mendapatkan informasi adanya mobil Toyota Vios bernomor polisi (nopol) D 1246 yang digunakan Ferdian di Cilengsi, Bogor. Akan tetapi, mobil tersebut malah dipakai ayah Ferdian.

Polisi menduga ada keterlibatan keluarga dalam pelarian Ferdian. Ayah pelaku pun dinilai tak kooperatif saat dimintai keterangan.

Akan tetapi, polisi tak kehilangan akal. Oenyidik kemudian melakukan startegi lainnya untuk menangkap Ferdian. Mulai dari menyebarkan foto pelaku, pelacakan ponsel hingga membujuk orangtua untuk menyerahkan Ferdian.

Penangkapan

Jumat (8/5/2020) dini hari, usaha polisi pun berbuah manis setelah membuntuti ayah pelaku, pelarian Ferdian dan Aidil pun berakhir.

Keduanya diringkus tim Satreskrim Polrestabes Bandung dan Ditreskrimum Polda Jabar saat keluar pelabuhan Merak, tepatnya di Km 19 Tol Jakarta-Merak, Tanggerang.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com