Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Pasien Reaktif Corona Mengamuk karena Terlalu Lama Dikarantina

Kompas.com - 05/06/2020, 08:18 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PELAIHARI, KOMPAS.com - Video pasien reaktif Covid-19 mengamuk untuk dipulangkan karena terlalu lama dikarantina viral di media sosial Instagram.

Video berdurasi 2 menit ini memperlihatkan sejumlah pasien meneriaki petugas di tempat karantina agar dipulangkan.

"Kami punya tanggungan di rumah, siapa memberi makan mereka, sudah terlalu lama kami dikurung di sini," teriak salah satu pasien dalam dialek Banjar.

Baca juga: Melonjak 109 Pasien Positif, Kalsel Catat 1.142 Kasus Corona

Tidak hanya itu, salah satu pasien bahkan meminta bupati di daerah itu untuk datang menemui mereka.

"Mana Bupati, panggil ke sini," teriak salah satu pasien lainnya.

Melihat aksi pasien yang berteriak meminta dipulangkan, salah satu petugas yang merekam aksi mereka hanya bisa pasrah dan berusaha memanggil petugas keamanan.

"Panggil keamanan," ucap salah satu petugas karantina.

Dari hasil penelusuran, pasien yang mengamuk ternyata menjalani karantina di bekas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hadji Boejasin Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Baca juga: Sebaran Kasus Baru Covid-19 di 24 Provinsi, Kalsel Catat Penambahan Tertinggi

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tanah Laut Antonius Jaka mengatakan, mereka yang mengamuk kebanyakan pasien reaktif Covid-19 sesuai hasil rapid test yang dilakukan beberapa waktu lalu.

"Rata-rata mereka yang diisolasi di rumah sakit itu berstatus reaktif Covid-19. Mereka meminta untuk segera dikeluarkan dari rumah sakit," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (4/6/2020) malam.

Usai ditemui dan diberi penjelesan, para pasien akhirnya bisa memahami.

"Kami sudah jelaskan masalah yang jadi tuntutan mereka. Syukurnya mereka semua memahami," tambahnya.

Antonius menambahkan, jika hasil swab para pasien tersebut sudah menunjukkan negatif, maka akan segera dipulangkan sesuai prosedur.

"Kami bisa saja memulangkan mereka, terpenting adalah mereka harus sudah negatif Covid-19. Sebelum, ada hasil swab, kami tidak bisa memulangkan mereka," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com