Detik-detik Sofian Dicakar dan Diterkam Harimau, Berupaya Panjat Pohon Karet

KOMPAS.com- Seorang petani di Desa Sepahat, Kecamatan Bandar Laksamana, Benkalis, Riau bernama Sofian (50) selamat dari maut setelah bergelut dengan harimau, Kamis (4/6/2020).

Meski selamat, Sofyan mendapatkan luka cakaran harimau di bagian lututnya.

Baca juga: Dievakuasi dari Jerat Saat Wabah Corona, Harimau Ini Dinamai Corina

Berawal menyadap karet

Dok. Humas Kementerian Pertanian RI Pohon karet

Ketika itu, Sofian sedang menyadap karet di sebuah kebun.

Tiba-tiba seekor harimau mendatangi Sofian dan menyerangnya.

Hewan karnivora itu membuat Sofian panik. Ia pun memutar otak untuk menyelamatkan nyawanya.

Baca juga: Kisah Petani Diserang Harimau Saat Menyadap Karet, Selamat karena Naik Pohon

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Harimau sumatera (Panthera tigris Sumatrae)

Panjat pohon, alami luka cakaran

Yang terpikir di benak Sofian saat itu adalah memanjat pohon karet. Sebab, hanya ada pohon karet di sekitar kebun tersebut.

Meski berusaha memanjat secepat mungkin, harimau keburu menerkamnya.

Harimau menggapai Sofian yang tengah berusaha memanjat dan mencakar kakinya.

"Korban mengalami luka cakaran di bagian lutut sampai ke bawah," ujar Suharyanto.

Baca juga: Harimau Sumatera Mati Terjerat di Hutan Industri, Ini Penjelasan Perusahaan

Berteriak

SHUTTERSTOCK Ilustrasi harimau sirkus.

Sambil bertahan dari cakaran, Sofian berteriak meminta pertolongan.

Teriakan itu didengar seorang teman korban yang datang dan membuat harimau menjauh.

Sofian pun dilarikan ke RSUD Kota Dumai setelah sempat dibawa ke Puskesmas setempat.

Baca juga: Mati Surinya Sejumlah Kebun Binatang di Tengah Pandemi, Ada yang Hendak Korbankan Rusa untuk Pakan Harimau

SHUTTERSTOCK Ilustrasi CCTV.

Pasang kamera pengintai

Suharyono mengatakan usai mendapatkan informasi, pihaknya langsung menerjunkan tim.

"Begitu dapat laporan kita langsung turunkan tim dari Resort Bukit Batu di Bangkalis untuk penanganan konflik," tutur dia.

Tim pun akan memasang kamera pengintai untuk mengantisipasi kejadian serupa.

"Untuk sementara warga kita imbau supaya mengurangi aktivitas di lokasi terjadinya konflik. Kemudian, kita minta warga agar tidak melakukan tindakan yang dapat membahayakan satwa serta tidak melakukan tindakan anarkis terhadap satwa tersebut," kata Suharyono.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Kompas TV Pekanbaru, Citra Indriani | Editor : Aprillia Ika)