Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Keluarga Mengamuk, Peti Jenazah PDP Covid-19 Terjungkal

Kompas.com - 04/06/2020, 22:59 WIB
Aji YK Putra,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Video pemakaman seorang perempuan yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, viral di media sosial.

Dalam video tersebut, terlihat peti jenazah terjungkal saat akan dimasukkan ke dalam liang lahad untuk dimakamkan.

Dalam video berdurasi 7 menit 49 detik tersebut, terlihat awalnya tim dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten PALI hendak menguburkan PDP yang meninggal usai menjalani perawatan di rumah sakit setempat.

Baca juga: Kapolsek Nyaris Jadi Korban Penipuan Saat Ambil Uang di ATM

Petugas yang menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap itu sempat terlihat bingung untuk menentukan posisi kepala jenazah.

Akibatnya, peti jenazah sempat dibuka untuk memastikan posisi kepala jenazah.

Setelah itu, terlihat ada dua balok kayu di atas liang lahat.

Sebelum dimasukkan, peti jenazah diletakkan di atas kayu tersebut dan di bawahnya disiapkan tali untuk menurunkan peti.

Namun, saat kayu itu hendak digeser, petugas yang menahan tali diduga dalam posisi belum siap, hingga akhirnya peti jenazah itu terjungkal sampai membuat posisi kepala jenazah berada di bawah dan kaki di atas.

Baca juga: Hilang Semalaman, Pria Ini Ditemukan di Dalam Mulut Buaya

Kejadian itu membuat pihak keluarga langsung marah dan mencaci petugas yang menggunakan APD lengkap dengan kata-kata kasar.

Akhirnya, peti itu dikeluarkan dari liang lahad dan jenazah langsung dimasukkan.

"Angkat, angkat, bukan angkat kotak, angkat jenazahnya," ujar seorang wanita yang terlihat marah di dalam video tersebut.

Klarifikasi dari Gugus Tugas Covid-19

Saat dikonfirmasi, Ketua Gugus Tugas Covid-19 PALI Junaidi Anuar membenarkan informasi mengenai kejadian tersebut.

Menurut dia, sama sekali tidak ada unsur kesengajaan yang dilakukan oleh petugas saat pemakaman tersebut berlangsung.

Menurut Junaidi, persoalan dalam proses pemakaman itu merupakan sebuah kesalahan teknis yang tidak diduga.

"Itu di luar dugaan kami. Kami mohon maaf kepada keluarga," kata Junaidi saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Kamis (4/6/2020).

Junaidi mengatakan, ke depannya petugas pemakaman akan lebih berhati-hati dalam memakamkan pasien PDP maupun pasien positif Covid-19, sehingga kejadian serupa tidak kembali terulang.

"Petugas sebenarnya sudah dilatih, tapi ke depan kami akan lebih teliti lagi. Dengan ini kami benar-benar minta maaf kepada keluarga Almarhumah," ucap Junaidi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com