MATARAM, KOMPAS.com - Sebanyak 152 tenaga medis di Nusa Tenggara Barat (NTB) positif terinfeksi virus corona baru atau Covid-19.
Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah mengatakan, tenaga medis yang terinfeksi Covid-19 tak bertugas menangani pasien Covid-19.
"Lebih dari 150 orang terpapar dan dari tracing yang dilakukan ternyata yang terpapar ini bukan orang yang secara langsung menangani Covid-19, tetapi justru orang yang bertugas di IGD, dokter praktik," kata Rohmi dalam keterangan pers di Mataram, Kamis (4/6/2020).
Sumber penularan virus yang menjangkit tenaga medis belum diketahui. Sebagian lagi terpapar secara tidak sengaja dari pasien umum atau orang tanpa gejala (OTG).
OTG tersebut diduga menulari tenaga medis tersebut. Lalu, kata Rohmi, tenaga medis yang terinfeksi menularkan virus ke rekan-rekannya.
Baca juga: Pasien Positif Covid-19 Tertua di Indonesia Itu Tak Pernah Keluar Rumah...
Rohmi menambahkan, sebanyak 7.138 OTG tercatat di NTB hingga saat ini. Selain itu, terdapat 2.125 orang dalam pemantauan (ODP).
"Ini menjadi warning kita di NTB ini, bahwa pasien Covid-19 di NTB ini kelihatannya sehat-sehat saja seperti kita yang ada di ruangan ini, sehingga jangan heran bahwa ada pemberitaan yang menyebutkan penyakit Covid-19 ini sanksi sosialnya lebih besar dari pada apa yang dirasakan. Karena memang orang tersebut memang tidak kelihatan gejalanya, kelihatan baik-baik saja," kata Rohmi.
Rohmi menyebut, masyarakat harus paham tidak semua pasien Covid-19 dalam kondisi parah dan menggunakan alat bantu pernapasan.
Banyak di antara mereka yang tak mengalami gejala. Meski begitu, mereka tetap berpotensi menularkan virus ke orang lain yang masuk dalam kelompok rentan, seperti anak-anak dan lansia.
Oleh karena itu, masyarakat harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk menekan penyebaran virus corona baru atau Covid-19.
"Kedisiplinan adalah modal utama tanpa ini, tidak mungkin kita bisa menangani Covid-19," kata Rohmi.
Tersebar di 12 Rumah Sakit dan Puskesmas
Kepala Dinas Kesehatan NTB Nurhandini Eka Dewi menambahkan, sebanyak 152 tenaga medis ini berasal dari 10 rumah sakit dan dua puskesmas di NTB.
Selain tertular dari OTG, ada dua orang tenaga medis di NTB yang tertular dari klaster Gowa.
Ada juga tenaga medis yang tertular dari lingkungan rumahnya kemudian menularkan ke rekan kerjanya.
Nurhandini mengatakan, ini adalah bulan keempat para tenaga medis bekerja menangani Covid-19.
Daya tahan tubuh mereka pun mulai turun, sehingga rentan terpapar Covid-19.
Baca juga: Alasan 5 Warga Banyuwangi Naik Sampan Nelayan ke Bali, Polisi: Tidak Mampu Bayar Rapid Test
Nurhandini menegaskan, para tenaga medis selalu bekerja menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai standar.
Selain tertular dari orang tanpa gejala, kemungkinan tenaga medis tertular pada saat membuka APD.
Ada 28 langkah cara membuka APD agar petugas kesehatan tidak terkontaminasi kuman atau virus.
"Kemungkinan karena kecapekan, 28 langkah ini ada yang kelewatan, di situlah mereka terkontaminasi (virus Covid-19)," kata Nurhandini.
Dari 152 tenaga medis yang terpapar Covid-19, lima tenaga medis sudah dinyatakan sembuh.
Sementara sisanya masih dirawat di rumah sakit yang tersebar di NTB.
Mereka akan kembali bekerja melayani pasien, setelah dinyatakan sembuh dan menjalani isolasi selama 14 hari.
Pihaknya berharap tidak ada lagi tenaga medis yang terinfeksi Covid-19.
Total 705 Positif dan 18 Meninggal
Baca juga: Meningkat Signifikan, 317 Pasien Positif Covid-19 di Surabaya Sembuh dalam 3 Hari
Pemprov NTB mengumumkan tambahan 20 kasus positif Covid-19 pada Rabu (3/6/2020).
Rinciannya, 16 pasien dari Lombok Timur, dua dari Lombok Barat, dan masing-masing satu dari Mataram dan Lombok Tengah.
Sehingga, 705 kasus positif Covid-19 tercatat di NTB.
Selain penambahan pasien positif, ada dua pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19. Sehingga total pasien sembuh sejumlah 299 atau 43,4 persen.
Pemprov NTB juga mengumumkan tambahan empat pasien meninggal. Hingga saat ini, terdapat 18 pasien meninggal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.