Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Rapid Test, Warga di Ambon Demo dan Hadang Petugas Medis

Kompas.com - 04/06/2020, 16:38 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Puluhan warga di kawasan Silale, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, menggelar aksi demo menolak kedatangan tim medis dari Kota Ambon yang akan melakukan rapid test kepada salah satu keluarga di kelurahan tersebut, Kamis (4/6/2020).

Dalam aksi itu, warga juga membentangkan sejumlah pamflet berisi kecaman dan penolakan terhadap rencana rapid test salah satu keluarga di kelurahan tersebut.

Salah satu pamflet yang dibentangkan warga itu bertuliskan “jangan karena uang rakyat dikorbankan, hentikan sandiwara ini”.

Selain membentangkan pamflet dan berorasi melakukan penolakan, warga juga menghadang kedatangan tenaga medis di kawasan itu dengan memblokade lorong masuk menuju rumah keluarga yang akan menjalani rapid test.

Baca juga: Alasan 5 Warga Banyuwangi Naik Sampan Nelayan ke Bali, Polisi: Tidak Mampu Bayar Rapid Test

Ketua RT setempat, Ruslan Abdul Gani kepada Kompas.com mengatakan, aksi tersebut sengaja dilakukan sebagai bentuk protes lantaran salah satu warga setempat yang menjalani karantina hingga kini belum juga dikembalikan.

“Namanya A, sudah 21 hari dikarantina tapi belum pulang padahal kondisinya sangat sehat, lalu tiba-tiba tenaga medis dari Kota Ambon mau lakukan rapid test kepada keluarganya di sini, jadi warga menolak,” kata Abdul Gani, Kamis.

Dia menyebut, A sebelumnya dinyatakan reaktif saat menjalani rapid test di Pasar Mardika lebih dari dua pekan lalu.

Saat itu, A langsung dikarantina di salah satu hotel di Ambon, petugas medis kemudian mengambil sampel tenggorokan untuk diuji.

“Tapi hasil swab belum keluar sampai saat ini, dan mereka mau melakukan rapid test di sini,” ujar dia.

Sementara, AA, salah satu anak A yang juga ikut dalam aksi tersebut mengaku ia menolak ikut rapid test karena hasil swab ayahnya hingga saat ini tidak juga keluar.

Baca juga: Panik, Alasan Dua Warga di Bali Kabur Saat Tahu Hasil Rapid Test Reaktif

Dia menyebut, petugas medis telah menghubunginya beberapa kali untuk melakukan rapid test.

Namun, dia menolaknya dengan alasan tim medis tidak mampu menunjukkan bukti secara tertulis hasil rapid test maupun hasil swab kepadanya.

“Mereka (tim medis) bilang nanti datang ikut rapid test baru hasil uji lab ayah saya disampaikan, ini kan salah,” kata dia.

Aksi tersebut baru berakhir setelah salah satu babinsa setempat mendatangi lokas kejadian dan segera meminta warga membubarkan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com